Investasi Hulu Migas Terhambat, Ini Saran Wapres Maruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin mengatakan bahwa realisasi investasi sektor hulu minyak dan gas (Migas) di Indonesia masih relatif rendah.
IDXChannel - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan bahwa realisasi investasi sektor hulu minyak dan gas (Migas) di Indonesia masih relatif rendah di tengah harga komoditas yang tinggi sejak awal tahun ini.
Wakil presiden meminta kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia untuk segera merumuskan kebijakan fiskal yang atraktif untuk menarik minat investor berinvestasi di Indonesia.
“Untuk mendorong peningkatan investasi hulu Migas, saya minta agar Menteri ESDM dan juga Menteri Investasi merumuskan langkah-langkah yang dapat memberikan daya tarik fiskal bagi investor,” kata Ma’ruf saat membuka Forum Kapasitas Nasional II 2022 di Jakarta Convention Center, Rabu (27/7/2022).
Wapres membeberkan, dari sisi neraca perdagangan pada Januari-Juni 2022, secara keseluruhan tercatat surplus mencapai 24,8 miliar dolar AS atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan capaian semester pertama 2021 sebesar 11,8 miliar dolar AS.
"Meskipun perlu dicatat bahwa surplus tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas. Sedangkan neraca perdagangan migas masih tercatat defisit, khususnya pada Mei hingga Juni 2022 akibat kenaikan impor migas yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan ekspor migas," katanya.
Wakil presiden mengutarakan alasan realisasi investasi di sektor hulu Migas baru mencapai US$3,8 miliar atau 36 persen dari target investasi yang ditetapkan pada tahun ini sebesar US$13,2 miliar. Padahal, Ma’ruf menuturkan, harga minyak mentah dunia sedang berada di posisi yang bagus untuk meningkatkan investasi di industri hulu Migas domestik.
Mesikpun demikian, Wapres meminta, Arifin dan Bahlil untuk tidak ragu memangkas perizinan yang menghambat investasi pada sektor Hulu Migas di dalam negeri. Menurut Ma'aruf, momentum kenaikan harga komoditas mesti ikut mengerek realisasi investasi di sektor hulu Migas tersebut.
"Apabila ada perizinan yang menghambat, agar dipangkas," kata Wapres.
(NDA)