Investasi Naik Tiap Tahun, Ekonom: Harus Selaras dengan Kesejahteraan Rakyat

Pemerintah terus menggenjot realisasi investasi, baik dari pengusaha dalam negeri maupun investor asing. Hal itu sebagai instrumen pertumbuhan ekonomi nasional.

IDXChannel - Pemerintah terus menggenjot realisasi investasi, baik dari pengusaha dalam negeri maupun investor asing. Hal itu sebagai instrumen pertumbuhan ekonomi nasional. 

Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy, mengingatkan pemerintah agar realisasi investasi yang terus tumbuh setiap tahunnya harus selaras dengan peningkatan kesejahteraan rakyat, terutama yang terdampak langsung dari aktivitas investasi.

Menurutnya, investasi sedikit banyak bakal menimbulkan alih fungsi lahan masyarakat. Seperti mata pencaharian warga lokal yang harus direlokasi ketika datangnya investasi di wilayah tersebut.

Contoh teranyar yaitu konflik masyarakat versus pengembangan di pulau Rempang beberapa waktu belakangan. "Saya kira jika belajar dari kasus Rempang ada beberapa catatan penting, pertama dari investasi itu sendiri apakah perencanaan sudah melibatkan aktor lokal, kedua apakah sosialisasi sudah dilakukan lebih masif ke masyarakat?" ujar Yusuf dalam Market Review IDXChannel, Senin (23/10/2023).

Menurutnya, peristiwa yang terjadi di Pulau Rempang merupakan dampak dari minimnya sosialisasi kepada masyarakat lokal ketika pemerintah merealisasikan investasi. Padahal, seharusnya investasi menjadi berkah tersendiri ketika tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat penyerapan tenaga kerja lokal.

Sehingga alih fungsi lahan yang sebelumnya menjadi mata pencaharian warga lokal itu dapat terkonversi dengan pembukaan lapangan pekerjaan baru di wilayah tersebut. Sehingga masyarakat masih tetap mempunyai penghasilan.

"Sebenarnya investasi itu tidak hanya sekedar kuantitas besarnya investasi, tapi juga kualitasnya, bagaimana kemudian investasi itu bisa menyerap angkatan kerja lokal, bisa menciptakan multiplayer effect yang lebih besar terhadap perekonomian lokal, itu yang perlu diukur," kata Yusuf.

Jika melihat data dari Kementerian Invetasi/BKPM realisasi investasi terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Bahkan pertumbuhan tersebut di luar target Renstra (Rencana Strategis) 2020-2024 yang disusun oleh Kementerian Investasi/BKPM.

Pada 2021, Renstra Kementerian Investasi/BKPM menargetkan realisasi investasi Rp858 triliun. Selanjutnya pada 2022 dalam target Renstra realisasi investasi Rp968 triliun, tetapi Kementerian Investasi berhasil merealisasikan target investasi lebih dari Rp1.200 triliun. 

Dalam Renstra Kementerian Investasi/BKPM realisasi investasi pada 2023 ditargetkan Rp1.099 triliun, namun target tersebut di revisi oleh Presiden Jokowi yang menugaskan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia untuk mencari investasi hingga Rp1.400 triliun.

Adapun hingga kuartal III 2023 ini target realisasi investasi itu sudah tembus Rp1.053 triliun alias 95,7% dari target Renstra.

(FRI)