Investasi Rp2,79 Triliun, Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik I Padang Dimulai
Pemerintah memulai pembangunan Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I) di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat.
IDXChannel - Pemerintah telah melakukan groundbreaking atau pemasangan tiang pancang proyek pembangunan Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I) di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat.
Kehadiran flyover ini diharapkan mampu mengurai simpul kemacetan dan mengurangi risiko kecelakaan pada jalur Sitinjau Lauik yang terkenal memiliki kelokan tajam dan gradien ekstrem.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengatakan, jalur Sitinjau Lauik I merupakan daerah rawan kemacetan dan kecelakaan, karena memiliki tikungan atau geometrik jalan yang cukup tajam.
Sehingga, diperlukan penanganan dengan melakukan perubahan geometrik melalui pembangunan jalan baru yang sesuai dengan standar teknis, keselamatan, dan kenyamanan lalu lintas.
"Pembangunan Flyover Panorama I ini diharapkan juga dapat memperbaiki kondisi geometrik jalan dalam rangka meningkatkan keselamatan pengguna jalan, mempercepat waktu tempuh dan menurunkan biaya logistik, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkat," kata dia dalam keterangan resmi, Jakarta, Minggu (4/5/2025).
Dody mengingatkan agar pembangunan konstruksi Flyover Panorama I memperhatikan aspek ketahanan gempa, mengingat Sumatera Barat dikelilingi oleh patahan yang setiap waktu bisa bergerak.
Pembangunan Flyover Panorama I merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha melalui skema ketersediaan layanan atau availability payment (KPBU-AP) dengan nilai investasi sebesar Rp2,79 triliun.
Proyek ini diprakarsai oleh konsorsium PT Hutama Karya (Persero) dan PT Hutama Karya Infrastruktur dengan panjang penanganan 2,77 km, terdiri dari AT grade 1,77 km dan elevated 1 km.
Dody berharap kerja sama dan dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dalam hal pembebasan atau pengadaan lahan dapat segera terwujud, agar pekerjaan konstruksi Flyover Sitinjau Lauik dapat berjalan lancar dan dapat segera bermanfaat untuk masyarakat.
"Setelah desain dan lahan siap, kegiatan konstruksi akan dilakukan selama 2 tahun dan dilanjutkan dengan masa layanan selama 10 tahun," tutur Dody.
(Fiki Ariyanti)