Investasi Rp3,3 Triliun, Daikin Bangun Pabrik AC di Cikarang
PT Daikin Industries Indonesia (DIID) memulai produksi Air Conditioner (AC) di pabrik yang berlokasi di Greendland International Industrial Center, Cikarang.
IDXChannel - PT Daikin Industries Indonesia (DIID) memulai produksi Air Conditioner (AC) di pabrik yang berlokasi di Greendland International Industrial Center, Cikarang.
Nilai investasi Pembangunan pabrik AC tersebut mencapai Rp3,3 triliun dengan kapasitas produksi sebesar 1,5 Juta set/tahun. Melalui investasi ini, diperkirakan Daikin mampu menyerap tenaga kerja sebesar 1.600-2.500 orang.
"Nilai investasi Daikin ini merupakan salah satu investasi terbesar di sektor elektronika," kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza melalui keterangan tertulis, Sabtu (14/12/2024).
Faisol menuturkan, investasi ini merupakan Keputusan yang tepat bagi Daikin yang merupakan brand besar dengan predikat market leader pasar AC di Indonesia.
Dia mendorong agar brand besar lainnya dapat mengikuti gerakan Daikin untuk segera memiliki fasilitas produksi di Indonesia, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor.
Selain itu, Faisol berpesan agar Daikin bisa memproduksi komponen AC yang produsennya masih belum ada di Indonesia, misalnya kompresor, sebagai next plan dari produksi dan bisnis AC di pabrik baru ini.
"Saya mendorong agar Daikin dapat secara mandiri memenuhi kebutuhan komponen AC terutama yang belum diproduksi di dalam negeri sehingga tidak terlalu bergantung dengan komponen impor," kata dia.
Presiden Direktur DIID Khamhaeng Boonthavee menyampaikan, sebagai pabrik AC skala penuh pertama, seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan dan pengolahan bahan baku hingga produk siap jual dilakukan di Indonesia.
"Setiap tahap tersebut akan diawasi dan dijalankan sesuai dengan standar Daikin Global di Jepang untuk memastikan kualitas terbaik yang memenuhi kebutuhan konsumen kami di Indonesia," kata dia.
Direktur DIID Budi Mulia menambahkan, fasilitas produksi yang berdiri di atas lahan seluas 20 hektare ini telah memenuhi berbagai persyaratan, seperti Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Standar Nasional Indonesia (SNI), dan Sertifikat Hemat Energi (SHE).
"Seturut dengan komitmen Daikin pada program TKDN, dengan keberadaan pabrik ini, kami menetapkan target untuk mencapai tingkat TKDN hingga lebih dari 40 persen di tahun 2025 nanti," ujar Budi Mulia.
Budi menjelaskan, saat ini pabrik sudah memulai produksi massal dengan kapasitas produksi tahunan
mencapai 1,5 juta unit AC rumah tangga saat beroperasi penuh.
"Dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan, kami berharap dapat segera memperkenalkan AC Daikin buatan Indonesia bagi masyarakat luas pada pertengahan tahun 2025 nanti," kata dia.
(NIA DEVIYANA)