Investor Diminta Bijak Berinvestasi di Tengah Sentimen Demo, OJK: Jangan Berdasarkan Rumor
OJK mengingatkan investor untuk tetap bijak dalam mengambil keputusan investasi di tengah tekanan pasar akibat sentimen aksi demonstrasi.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan investor untuk tetap bijak dalam mengambil keputusan investasi di tengah tekanan pasar akibat sentimen aksi demonstrasi yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menekankan pentingnya mendasarkan keputusan investasi berdasarkan data dan fakta, bukan pada rumor yang beredar.
“Kita lihat memang ada dampak, tapi yang positif dan tentunya kepada para investor untuk betul-betul bijak dalam berinvestasi, tidak berdasarkan rumor, melainkan berdasarkan fakta. Itu yang utama,” kata Inarno saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/9/2025).
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah dalam menjaga stabilitas pasar modal.
“Saya merasa terima kasih kepada pemerintah, diwakili oleh Menko, sangat luar biasa beliau sinergi kepada pasar modal agar perdagangannya teratur, wajar, dan efisien,” ujarnya.
Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Secara kumulatif, sejak menyentuh level tertinggi 8.022 pada Kamis (28/8/2025), IHSG tergerus hampir 6 persen menyentuh 7.547 pada Senin (1/9/2025), meski menguat kembali pada hari ini, Selasa (2/9/2025).
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menjelaskan pelemahan indeks lebih dipengaruhi oleh faktor persepsi, bukan fundamental ekonomi dalam negeri.
Ia menegaskan indikator fundamental pasar modal Indonesia tetap menunjukkan perkembangan positif.
“Kondisi saham kan ada dua hal, fundamental dan persepsi. Fundamentalnya berubah tidak? Fundamentalnya bagus kan," kata Iman.
Senada, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan penambahan bobot emiten dalam indeks global seperti MSCI dan FTSE menjadi bukti pasar modal Indonesia diperhitungkan di mata global.
“Fundamental kita masih bagus, indeks kita juga. Kemarin MSCI rebalancing, bobot kita naik, FTSE juga ada inclusion, weight-nya juga naik. Ini menunjukkan market kita bagus dan kuat,” kata Irvan.
(Febrina Ratna Iskana)