ECONOMICS

IOG 2021, SKK Migas Soroti Low Carbon Initiatives dan Pengembangan Migas Nonkonvensional

Advenia Elisabeth/MPI 29/11/2021 09:47 WIB

SKK Migas gelar IOG 2021 dimana difokuskan pada masalah Low Carbon Initiatives (LCI) dan Pengembangan Migas Un-Convencional. 

IOG 2021, SKK Migas Soroti Low Carbon Initiatives dan Pengembangan Migas Nonkonvensional (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), hari ini, Senin (29/11/2021) menyelenggarakan 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 (IOG 2021).

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, IOG 2020 yang lalu telah menghasilkan rumusan strategi mencapai visi target produksi 1 Juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas pada tahun 2030. 

Pada tahun 2021 Visi tersebut kemudian dicanangkan oleh Presiden RI menjadi Arah Kebijakan dan Strategi Subsektor Sumberdaya Migas, yang dituangkan dalam Lampiran Pidato Kenegaraan Bapak Presiden pada acara HUT ke-76 RI pada 16 Agustus 2021 yang lalu. 

Menindaklanjuti kebijakan yang dicanangkan Bapak Presiden tersebut dan juga mempertimbangkan kondisi global terkini akan tuntutan transisi energi, maka pada IOG 2021 ini lebih memperdalam bahasan pada masalah Low Carbon Initiatives (LCI) dan Pengembangan Migas Un-Convencional. 

"Topik ini kami kedepankan agar pencapaian target produksi tahun 2030, juga berjalan seiring dengan capaian target pemerintah untuk menekan emisi karbon," kata Dwi Soetjipto dalam acara The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 di Nusa Dua, Bali, Senin (29/11/2021). 

Dia menuturkan, di tengah tuntutan Global akan solusi untuk Low Carbon Initiatives dan Transisi Energi menuju Net Zero Emission, sebagai hasil kesepakatan antar negara dalam COP26, maka upaya untuk menurunkan emisi dan memanfaatkan penangkapan karbon sudah tidak lagi menjadi pilihan melainkan sebuah keharusan.

"Untuk itu konvensi ini diharapkan dapat menjadi platform bagi titik balik perubahan Industri Hulu Migas," terangnya.

Adapun target pencapaian dari konvensi ini, diantaranya, pertama, melakukan identifikasi kebijakan dan strategi untuk dapat meningkatkan daya tarik investasi di hulu Migas Indonesia dari kondisi dunia yang semakin kompetitif.

"Kedua, melakukan diskusi dan identifikasi dampak kondisi Global utamanya Low Carbon Initiatives (LCI) dan energy transition pada Industri Hulu Migas serta meningkatkan kolaborasi antar para investor dan pemangku kepentingan," sebutnya. 

Keempat, masukan dari para pemangku kepentingan terhadap Rencana Strategis IOG 4.0 sehingga dapat mempercepat Implementasinya.

Terakhir, pemberian penghargaan atas pencapaian Kinerja KKKS di dalam Industri Hulu Migas. 

"Semoga diskusi dan kolaborasi kita pada konvensi ini dapat menjadi landasan dalam meningkatkan iklim investasi untuk peningkatan cadangan dan produksi migas serta sekaligus menurunkan emisi," tutup Dwi Soetjipto.

(IND) 

SHARE