ECONOMICS

Istana Sebut 3,6 Juta Lapangan Kerja Tercipta di RI dalam Setahun Terakhir

Binti Mufarida 08/07/2025 18:20 WIB

Istana membantah lapangan kerja di Indonesia habis.

Istana Sebut 3,6 Juta Lapangan Kerja Tercipta di RI dalam Setahun Terakhir. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi membantah lapangan kerja di Indonesia habis. Sebab, menurutnya ada sebanyak 3,6 juta lapangan kerja tercipta pada periode Februari 2024-Februari 2025.

"Menurut data sampai Mei 2025, itu sudah tercipta, satu tahun terakhir tercipta lapangan kerja sebesar 3,6 juta lapangan kerja. Februari to Februari ya. Jadi Februari 2024 sampai Februari 2025 tercipta sekitar 3,6 juta lapangan kerja. Lapangan kerja di Indonesia ada," ujarnya saat konferensi pers di Kantor PCO, Kwarnas, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Hasan mengungkapkan, data ini guna merespons pertanyaan dari awak media terkait ramai diberitakannya dorongan pemerintah agar Warga Negara Indonesia (WNI) mencari kerja di luar negeri.

"Jadi gini kira-kira analoginya gini. Teman-teman, kita kan harus membayangkan diri kita dalam soal tenaga kerja dan pasar tenaga kerja itu sebagai bagian dari pasar global," katanya.

Namun, Hasan menegaskan, bekerja di luar negeri merupakan pilihan. "Tapi ada pilihan di luar negeri yang menarik kan enggak apa-apa," katanya.

Apalagi, kata Hasan, bangsa Indonesia sudah mempunyai budaya merantau. "Jadi kan kita sudah terbiasa juga dengan budaya merantau. Jadi bukan karena tidak ada lapangan kerja di dalam negeri, tapi ada opsi yang menarik itu kan baik juga untuk diambil," kata dia.

"Toh banyak negara juga sekarang mengalami kekurangan tenaga kerja. Negara-negara yang jumlah penduduknya sedang mengalami penurunan, mereka mengalami kekurangan tenaga kerja. Kesempatan itu jadi peluang emas buat kita," ujarnya.

Bahkan, Hasan mengatakan, jika bekerja di luar negeri akan memperluas networking juga upgrade skill.

"Membuat mungkin skill kita bisa di-upgrade, membuat networking kita bisa juga lebih luas, lebih bagus, sehingga ketika pulang nanti ke dalam negeri bisa punya nilai tampak yang besar buat bangsa dan negara," ujar Hasan.

(Dhera Arizona)

SHARE