Iuran BP Jamsostek Capai Rp73,26 Triliun di 2020
BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek mencatat jumlah iuran yang dikontribusikan oleh peserta aktif mencapai Rp 73,26 triliun.
IDXChannel - BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mencatat jumlah iuran yang dikontribusikan oleh peserta aktif mencapai Rp 73,26 triliun. Jumlah itu akumulasi dari iuran peserta sepanjang 2020.
Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan, Asep Rahmat Suwandha, menyebut, nilai iuran sebesar Rp73,26 triliun itu berasal dari 50,7 juta peserta aktif dengan 30 juta tenaga kerja peserta aktif, serta 684.000 pemberi kerja aktif.
"Yang terkumpul sepanjang tahun 2020 sebesar Rp73,26 triliun. Dengan jumlah iuran tersebut, semua pembayaran klaim sepanjang tahun 2020 bahkan cukup dibayarkan hanya dengan iuran yang diterima," ujar Asep dalam konferensi pers secara virtual, Senin (31/5/2021).
Manajemen juga mencatat, pendapatan investasi yang direalisasikan mencapai Rp32,33 triliun, sehingga dapat memberikan imbal hasil bagi Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 5,59 persen. Bahkan, lebih tinggi dari bunga rata-rata deposito counter rate bank pemerintah sebesar 3,68 persen
Sebagai tambahan, hasil pengembangan investasi JHT di BPJS Ketenagakerjaan tersebut tidak dikenakan pajak, sedangkan bunga deposito di perbankan dikenakan pajak sebesar 20 persen. Di sisi lain, peningkatan klaim JHT juga tercatat meningkat hingga 22 persen.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, menyebut, meningkatnya klaim JHT sebagai dampak dari pandemi Covid-19 dan adanya kebijakan relaksasi iuran dengan potongan hingga 99 persen selama 6 bulan.
"Tingkat Kesehatan Keuangan DJS maupun Badan BP Jamsostek selama tahun 2020 juga dalam kondisi yang aman dan sehat," ujar Anggoro.
Dari paparannya, pertumbuhan DJS ditopang oleh kinerja investasi BPJS Ketenagakerjaan sejak tahun lalu. Di mana, capaian dana investasi aset DJS tumbuh hingga 13,16 persen secara tahunan (YoY) dengan hasil investasi tumbuh sebesar 11,42 persen (YoY).
"Aset DJS yang dikelola BPJamsostek meningkat 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp483,78 triliun. Jika ditambah dengan Aset Badan dari BPJamsostek sebesar Rp15,8 triliun, maka sampai dengan penghujung tahun 2020 total mengelola aset sebesar Rp 499,58 triliun," tutur dia. (TYO)