ECONOMICS

Jababeka (KIJA) Gaet President University dan TUM Asia Bangun KEK Pendidikan dan Teknologi

Cahya Puteri Abdi Rabbi 13/10/2023 09:35 WIB

KIJA menggandeng President University dan TUM Asia untuk pengembangan pusat riset dan inovasi, serta pusat pendidikan ilmu terapan.

Jababeka (KIJA) Gaet President University dan TUM Asia Bangun KEK Pendidikan dan Teknologi. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menggandeng President University dan Technical University of Munich Asia (TUM Asia) untuk pengembangan pusat riset dan inovasi, serta pusat pendidikan ilmu terapan di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.

Kerja sama ketiganya ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pada Selasa, 10 Oktober 2023 lalu.

Pusat riset dan pendidikan tersebut akan dibangun sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha yang ada di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan berbagai kawasan industri lainnya.

Melalui MoU tersebut, Jababeka, President University dan TUM Asia sepakat bekerja sama untuk menyusun rencana kerja pembangunan pusat penelitian dan pengembangan yang diintegrasikan, dengan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pendidikan dan Teknologi di Jababeka, Cikarang.

Direktur KIJA Sutedja S Darmono menjelaskan, terdapat tiga ruang lingkup dalam kerja sama ini yaitu, pertama, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendirian pusat pendidikan dan pelatihan bagi para pekerja, juga kalangan profesional di kawasan industri Jababeka dan berbagai kawasan industri lain yang ada di sekitarnya.

Kedua, pendirian pusat penelitian dan pengembangan untuk mendorong terjadinya percepatan inovasi di perusahaan-perusahaan yang ada di berbagai kawasan industri di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya. 

Ketiga, pengembangan fasilitas yang mendorong terjadinya pertukaran ilmu pengetahuan baik untuk mahasiswa dan dosen maupun para pelaku usaha yang ada di kawasan industri Jababeka dan sekitarnya.

“Hadirnya KEK ini nantinya, diharapkan mampu menjawab tantangan bagi perusahaan yang mengalami kesulitan mencari tenaga kerja yang kompeten,” kata Sutedja dalam keterangan resminya, Jumat (13/10/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Rektor President University Prof. Chairy menyampaikan, banyaknya perusahaan yang menghadapi tantangan dalam mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi. Ia juga melihat masih banyaknya perusahaan yang belum memiliki fasilitas riset dan pengembangan sendiri. 

“Perusahaan yang gagal mengikuti perkembangan teknologi akan terancam kinerjanya bakal turun, dan gagal bersaing dengan para kompetitornya yang sudah menerapkan teknologi dalam proses bisnisnya,” tutur Prof. Chairy.

Senada, Managing Director TUM Asia Dr. Markus Waechter menyoroti bahwa pengembangan sektor pendidikan dan penerapan teknologi digital akan menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas SDM.

“Ini bisa menjadi faktor kunci bagi kalangan industri untuk melakukan transformasi bisnisnya. Dalam hal ini, dunia pendidikan perlu merespon tantangan yang terjadi di dunia bisnis yang terus berubah dan membutuhkan banyak hal, seperti up-skilling, re-skilling atau new skilling,” kata Markus.

(YNA)

SHARE