Jadi Menteri Investasi, Bahlil Ternyata Pernah Berjualan Kue
Bahlil merupakan putra Indonesia yang lahir di Banda, Maluku Tengah pada 7 Agustus 1976. Ia merupakan anak kedua dari delapan bersaudara.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo resmi melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi, sore ini Rabu (27/4/2021
Bahlil memang bukan nama baru di pemerintahan Jokowi. Dia dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019 lalu.
Bahlil merupakan putra Indonesia yang lahir di Banda, Maluku Tengah pada 7 Agustus 1976. Ia merupakan anak kedua dari delapan bersaudara.
Perjuangan hidup Bahlil patut diacungi jempol. Sadar ia dibesarkan oleh seorang ayah yang bekerja sebagai kuli bangunan dan ibu sebagai tukang cuci, membuatnya jiwanya bak mentari bersinar di pagi hari
Bahkan keterbatasan ekonomi bukan menjadi alasan Bahlil untuk tidak bisa berakselerasi di dunia pendidikan. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), Bahlil turut membantu ibunya berjualan kue untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kemudian di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (dulu SMEA) Bahlil mencoba peruntungan menjadi kernet angkot hingga menjadi sopir angkot di Fak Fak, Papua Barat.
Meski sibuk, ia tetap bisa membagi waktu antara bekerja dan sekolah. Terbukti, ia berhasil meraih predikat siswa berprestasi di sekolah dan pernah menjabat sebagai ketua Organisasi Intra Sekolah (OSIS) semasa SMEA pada waktu itu.
Bermodalkan semangat pantang menyerah itu, Bahlil kemudian meneruskan jenjang pendidikannya ke strata-1. Ia diterima di Sekolah Tinggi Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.
Saat pertama kali menduduki jabatan sebaga Kepala BKPM, Bahlil melaporkan jumlah kekayaannya mencapai Rp295 miliar, dan angka itu naik di tahun 2020 menjadi Rp300 miliar berupa aset seperti tanah, mobil dan harta bergerak lainnya.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang dilansir oleh KPK. Bahlil mengakui memiliki sejumlah 18 bidang tanah di Jayapura, Jakarta dan Sragen yang semuanya diakui sebagai hasil sendiri. Total aset yang dimilikinya mencapai Rp282.285.000.000.
(SANDY)