Jadi Penggerak Ekonomi, Ini Tips agar UMKM Tahan Banting dari Resesi ala OJK
OJK melihat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu penggerak ekonomi negeri.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu penggerak ekonomi negeri. Di mana jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dan kontribusi terhadap PDB mencapai 61,07%.
Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan I OJK, Teguh Supangkat mengatakan, UMKM ke depan juga diharapkan mampu bersaing dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Targetnya 2024 terdapat 30 juta UMKM telah go digital.
"Meskipun kondisi ekonomi Indonesia tahun depan diprediksi dapat lebih kuat terhadap resesi global ini, UMKM sebagai motor Indonesia perlu tetap waspada dan siap menghadapi kondisi yang ada," jelas Teguh dalam Keynote Speech di acara Bank BTPN Daya Fest 2022, Jumat (16/12/2022).
Dalam kondisi seperti ini, lanjut Teguh, sangat penting bagi pelaku usaha UMKM untuk mulai mempersiapkan segala hal, karena UMKM ini daya tahannya termasuk yang bagus, dari mulai pandemi dan hal lain.
"Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh UMKM dan bisnis lainnya agar bisa bertahan dalam menghadapi resesi adalah menjaga kesehatan keuangan," kata Teguh.
OJK membeberkan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar UMKM bisa bertahan di kala menghadapi kondisi ketidakpastian global ini, antara lain bagaimana mengevaluasi rencana dan target bisnis.
Kunci pertama, adalah melakukan evaluasi kinerja dan target bisnis. Dalam situasi yang tidak pasti, perencanaan yang baik adalah kunci untuk bertahan.
Hal ini dapat dimulai dengan mengevaluasi sejauh mana perkembangan usaha di tengah ketidakpastian ekonomi, bagaimana kinerja dan keuangan dari usaha yang dijalankan, serta bagaimana progresnya dalam mencapai target yang ada.
"Strategi ini tentunya dapat diperkuat dengan menyiapkan rencana alternatif sebagai langkah konservatif jika rencana bisnis utama tidak berjalan dengan dengan mulus," kata Teguh.
Lainnya adalah terkait dengan memperkuat cadangan likuiditas terutama yang yang tidak bisa dimungkiri sebagai kondisi finansial yang baik membuat bisnis mampu beroperasi dengan maksimal dan bahkan melakukan suatu ekspansi.
Kemudian melakukan inovasi produk dan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi. Akibat pandemi hampir semua kegiatan masyarakat bergeser dari aktivitas fisik tatap muka menjadi virtual dan online.
Tentunya perubahan ini perlu dimanfaatkan dengan baik yang menjadi peluang untuk meningkatkan bisnis agar usaha UMKM tetap bertahan. Salah satu yang dapat dilakukan ada melakukan pemasaran secara digital dengan memanfaatkan platform seperti mind map.
Online delivery dan media online lainnya yang saat ini digunakan masyarakat untuk berkomunikasi berkomunikasi dan melakukan aktivitas ekonomi yang ada, dari pencatatan keuangan dan menyusun laporan keuangan adalah krusial bagi UMKM untuk mengetahui seberapa jauh keuangan bisnisnya.
Salah satu manfaat untuk memiliki pencatatan keuangan yang baik adalah UMKM dapat mengajukan pendanaan atau pembiayaan kepada institusi keuangan yang formal, bank dan terhindar dari pinjaman non formal, seperti rentenir dengan bunga yang tidak wajar.
(FAY)