ECONOMICS

Jadi Penggerak UMKM, Banyak Penghambat Pertumbuhan Pengusaha Perempuan

Ikhsan PSP 22/07/2022 04:07 WIB

Perempuan merupakan salah satu roda penggerak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Jadi Penggerak UMKM, Banyak Penghambat Pertumbuhan Pengusaha Perempuan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Perempuan merupakan salah satu roda penggerak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Berdasarkan data Kemenkeu sebanyak 52 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan.

Sedangkan untuk tingkat usaha kecil, terdapat 56 persen dari 193 ribu usaha kecil pemiliknya perempuan. Sementara, untuk usaha menengah, 34 persen dari 44,7 ribu pelaku usahanya adalah perempuan.

Namun, masih terdapat banyak hambatan yang ditemui agar mereka dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan ekonomi apalagi mengembangkan usahanya. Terbatasnya akses dan kemampuan perempuan dalam mengakses teknologi menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi. 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menjelaskan, ada tiga masalah aktual yang dihadapi UMKM perempuan.

"permasalahan konstruksi sosial patriarki, infrastruktur, akses dan kemampuan perempuan mengakses teknologi dan rendahnya literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan," ujar Bintang dalam keterangan pers, Kamis (21/7/2022).

Sementara itu, Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini mengungkapkan, kaum perempuan memiliki gap hingga 25% dalam hal literasi digital dibandingkan kaum adam. Ia juga bersepakat dengan pentingnya peningkatan literasi digital perempuan, karena dengan itu perempuan bisa lebih berdaya dan bisa menggunakan pengetahuan digital tersebut untuk membangun bisnis mereka.

Berbagai kegiatan telah dilaksanakan dan diimplementasikan melalui kolaborasi multi pihak dari berbagai institusi mulai dari BUMN, sektor swasta, pemerintah pusat dan daerah, hingga LSM untuk mendukung kelangsungan usaha bagi UMKM perempuan untuk menggerakan roda perekonomian, salah satu contohnya adalah kegiatan yang digelar oleh platform digital Tokopedia. 

"kami berkomitmen dan percaya bahwa setiap pelaku usaha harus memiliki kesempatan yang sama dan setara, terutama bagi perempuan," kata Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Emmiryzan.

Ia berharap kegiatan yang dilakukan bisa menjadi awalan yang baik untuk dapat berkolaborasi dan berdiskusi bagaimana supaya dapat membangun usaha perempuan lokal ke arah yang lebih positif lagi.

“Kami juga percaya bahwa perempuan sudah semestinya menjadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi nasional paska pandemi," tutup dia. (TYO)

SHARE