ECONOMICS

Jadi Pioneer Marketplace Otomotif, Galemoru Tak Khawatir Prospek Pasar 2024

Taufan Sukma/IDX Channel 08/12/2023 17:24 WIB

Galemaru mengaku tak khawatir terhadap proyeksi dinamika industri otomotif di 2024 mendatang, yang oleh sebagian pihak diperkirakan cenderung wait and see.

Jadi Pioneer Marketplace Otomotif, Galemoru Tak Khawatir Prospek Pasar 2024 (foto: MNC media)

IDXChannel - PT Galemoru Sejahtera Abadi (GSA) secara resmi meluncurkan platform marketplace berbasis aplikasi, Galemoru, yang secara khusus menyasar segmen penjualan mobil baru.

Platform ini pun diklaim sebagai layanan marketplace pertama di Indonesia yang menggabungkan seluruh ekosistem otomotif, mulai dari dealer mobil, layanan asuransi, penjualan sparepart, hingga layanan servis dalam satu wadah digital.

Menurut Founder sekaligus Chief Executive Officer Galemoru, Harry Sendiko, dampak pandemi COVID-19 dan berkembangnya budaya belanja online, terutama di kalangan milenial, telah menjanjikan peluang besar terhadap layanan penjualan mobil secara digital.

"Pergeseran tren (penjualan mobil secara digital) ini terbukti semakin meningkat, sehingga mendorong kami untuk menyediakan aplikasi all in one solutions bagi masyarakat luas, khususnya generasi milenial, untuk pembelian mobil secara online," ujar Harry, saat peluncuran, di Jakarta, Kamis (8/12/2023).

Dengan hadir sebagai marketplace otomotif pertama di Indonesia, menurut Harry, Galemoru tampil sebagai solusi kemudahan bagi masyarakat yang sebelumnya bila ingin membeli mobil harus menghabiskan banyak waktu untuk berkeliling dari satu dealer ke dealer yang lain.

Kini, melalui Galemaru, aktivitas pembelian mobil baru bisa diselesaikan dengan sangat mudah lewat satu kali klik saja. Tak hanya untuk membeli mobil, kemudahan serupa juga tersedia untuk kebutuhan asuransi kendaraan, ketersediaan sparepart hingga layanan servis yang dibutuhkan.

Sementara, dengan konsep bisnis berupa marketplace, Galemaru mengaku tak khawatir terhadap proyeksi dinamika industri otomotif di 2024 mendatang, yang oleh sebagian pihak diperkirakan cenderung wait and see.

"Saya pikir dengan adanya tahun politik, bukan berarti lalu prospek (industri) otomotif jadi kurang bagus. Bisa jadi mungkin orang hold (pembelian mobil) karena takut ada kerusuhan, tapi bisa jadi juga tim-tim sukses itu butuh armada mobil baru untuk sarana kampanye. Jadi kami tetap optimistis saja. Apalagi kami kan bukan produsen (otomotif), tapi marketplacenya. Jadi Saya yakin tidak ada masalah," tegas Harry. (TSA)

SHARE