Jadi Presidensi G20 di 2022, Airlangga: Kesempatan RI Ikut Desain Pemulihan Ekonomi Global
Indonesia telah ditetapkan sebagai Presidensi G20 Tahun 2022 pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
IDXChannel – Indonesia telah ditetapkan sebagai Presidensi G20 Tahun 2022 pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Acara serah terima presidensi G-20 akan dilakukan di Roma Italia oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
“Presiden Jokowi akan menghadiri dalam penutupan KTT G-20 di Roma pada tanggal 30 Oktober 2021 mendatang dan sekaligus menerima secara resmi penyerahan tongkat estafet presidensi G-20 dari Perdana Menteri Italia kepada Presiden RI. Dan pada saat itulah tanggal 1 Desember 2021, Indonesia secara resmi menjadi tuan rumah presidensi G-20” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers G-20, Selasa (14/9/2021) malam.
Beberapa rangkaian yang dipersiapkan, Airlangga menuturkan, akan ada 150 pertemuan dengan side event mulai tanggal 1 Desember – 30 November 2022. Rangkaian ini antara lain working group, tingkat Sherpa, tingkat finance, pertemuan tingkat menteri, hingga KTT yang akan dihadiri oleh seluruh Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
Adapun jumlah delegasi pertemuan sekitar 500 hingga 5.800 per event sepanjang tahun. Berdasarkan arahan Presiden, pertemuan akan dilakukan secara hybrid dengan mempertimbangkan kondisi pengendalian Covid-19 dan juga dilakukan secara fisik sesuai dengan parameter yang ada.
Ia mengatakan pada tahun 2022 adalah kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah presidensi G-20. Sebab, dalam penyelenggaraan G-20 baru empat negara yang menjadi tuan rumah, yaitu Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan Saudi Arabia.
“Dengan menjadi tuan rumah presidensi G-20, Indonesia memiliki kesempatan secara strategis untuk ikut menentukan arah desain kebijakan pemulihan ekonomi global terutama pada masa pasca pandemi Covid-19,” katanya.
G-20 beranggotakan 20 negara dimana, kata Airlangga, 19 negara utamanya adalah penggerak ekonomi dunia termasuk Indonesia, ditambah satu perwakilan regional yaitu Uni Eropa yang memiliki PDB terbesar di dunia.
“Kelompok negara tersebut berkontribusi sebanyak 85 persen PDB dunia, 75 persen perdagangan internasional, dan 80 persen investasi global,” sebutnya. (TIA)