ECONOMICS

Jadwal Panen Raya 2024 Diprediksi Molor, Harga Beras Tahun Depan Naik?

Iqbal Dwi Purnama 13/11/2023 12:52 WIB

Masa panen raya pada tahun 2024 mendatang diproyeksikan bakal mundur dari musim panen biasanya.

Jadwal Panen Raya 2024 Diprediksi Molor, Harga Beras Tahun Depan Naik?. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Masa panen raya pada tahun 2024 mendatang diproyeksikan bakal mundur dari musim panen biasanya. Pengamat Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas mengatakan hal itu disebabkan oleh mundurnya masa tanam karena baru masuknya musim penghujan pada awal November ini.

Dengan masuknya musim penghujan pada awal November ini, kemungkinan masa tanam padi baru bisa serempak dilakukan pada bulan awal Desember mendatang. Hal itu menunggu kondisi tanah yang basah terlebih dahulu setelah diguyur hujan.

"Kalau Oktober sudah hujan biasanya mereka baru tanam bulan November, kenapa demikian, karena baru hujan itu tidak bisa tanam padi, perlu lahan tersebut yang mula kering terisi air dahulu sampai bisa menggenang, kemungkinan mereka baru tanam itu sekitar bulan November," ujar Dwi Andreas saat dihubungi MNC Portal, Senin (13/11/2023).

"Sehingga kalau kita kita hitung Desember, Januari, Februari, Maret sudah mulai panen, puncaknya di Maret, biasannya seperti itu, panen puncak di bulan Maret," sambungnya.

Sehingga menurutnya mundurnya musim tanam pada tahun ini bakal berimbas pada musim panen pada tahun 2024 mendatang yang juga mengalami kemunduran. Berdasarkan proyeksinya, kemungkinan musim panen raya bakal bergeser sekitar 2-3 minggu kemudian.

"Karena musim hujan baru di November kemungkinan terlambat sekitar 20-an hari, karena baru November kira-kira nanti tanam serempaknya perhitungan saya di Desember, tanam dalam luasan besar," lanjut Dwi Andreas.

Namun demikian, Dwi Andreas menilai kemunduran musim panen raya itu tidak berdampak banyak terhadap pembentukan harga beras di pasar. Sebab antisipasi Pemerintah dengan melakukan importasi beras yang masif bakal membentuk harga beras di pasar.

"Seharusnya seperti itu (harga beras naik), tapi yang terjadi saat ini anomali, saya melihat dari survey AP2TI, harga gabah di tingkat usaha tani saat ini mulai turun, padahal gabah ditingkat petani jarang, kalau turun saya pastikan harga beras akan turun," pungkasnya.

Sekedar informasi tambahan, Pemerintah saat ini telah kembali menugaskan BUMN pangan Bulog untuk menambah kuota impor sebanyak 2 juta ton pada awal tahun 2024 mendatang. Hal itu bertujuan untuk menekan harga beras di pasar antisipasi mengalami kenaikan apabila produksi padi petani turun.

(SLF)

SHARE