ECONOMICS

Jaga Harga Pangan Stabil Jelang Ramadan, Bapanas Sebut BUMN Bakal Lepas Stok

Febrina Ratna Iskana 15/02/2025 12:17 WIB

Bapanas memastikan harga pangan tetap stabil menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri. Sebab, BUMN akan melepas stok ke pasaran.

Jaga Harga Pangan Stabil Jelang Ramadan, Bapanas Sebut BUMN Bakal Lepas Stok. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan harga pangan tetap stabil menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri. Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, harga pangan terpantau baik sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Bapak Presiden Prabowo perintahnya harga pangan harus baik, harga stabil. Hari ini kita bisa lihat harga sangat baik dan stabil. Kemarin di Rakor HBKN bersama seluruh stakeholder pangan, semua mengatakan harganya baik," katanya,Sabtu (15/2/2025).

Arief menyebut, kiat pemerintah untuk menstabilkan pangan pokok strategis jelang Ramadan dan Idul Fitri semakin dipertajam. Ia memastikan implementasi langkah penstabilan dengan cara mempertemukan hulu ke hilir dan mempertebal stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Dirinya juga mengatakan pemerintah akan melepas stok dari BUMN ke pasaran untuk menekan harga.

"Kalau harga telur sekarang di angka Rp28 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram, sudah, itu yang benar, supaya peternaknya tidak bangkrut. Lalu cabai sedikit naik, ini kita lagi siapkan intervensinya. Tapi kita sudah pertemukan langsung, karena harga produsen rendah tapi di hilirnya tinggi. Nah ini yang kita potong rantai distribusinya," kata Arief.

Lebih jauh, Arief menyatakan inflasi pangan secara tahunan di Januari 2025 dibuka pada tingkat 3,07 persen pada Januari lalu. Capaian ini merupakan yang paling rendah dibandingkan awalan 3 tahun terakhir.

Pada Januari 2022 tercatat di 3,35 persen. Sementara Januari 2023 di 5,71 persen dan Januari 2024 diawali dengan inflasi pangan di 7,22 persen.

"Kuncinya adalah bagaimana dihubungkan ke hilirnya, makanya kita pertemukan hulu sama hilirnya. Jangan petani dibeli murah terus. Kita sudah hitung harga acuan pembelian yang sudah dibuat Badan Pangan Nasional. Itu tolong menjadi acuan. Kalau lebih sedikit atau kurang sedikit, itu biasa, tapi jangan terlalu jauh," katanya.

Arief juga menjelaskan kembali tentang kondisi gula konsumsi. Ia tegaskan bahwa pengadaan Gula Kristal Mentah (GKM) atau raw sugar dari luar Indonesia sejumlah 200 ribu ton, itu semata-mata untuk penguatan stok CPP.

"GKM itu diputuskan dalam Rakortas 200 ribu ton, ini dipakai untuk CPP. Produksi kita cukup, sekali lagi, ini bukan karena kekurangan, tapi produksi kita cukup. Apapun yang terjadi ini ada untuk CPP. Tapi stok hari ini di PTPN ada 200 ribu ton, ini akan kita lepas semua," ujar Arief.

"Kenapa dilepas? Supaya harganya nanti seperti yang diperintahkan Bapak Presiden, menjelang puasa dan lebaran, harganya baik. Jadi sebentar lagi, gula dilepas semua," lanjutnya.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE