Jaga Kekondusifan Tahuf Politik, Sri Mulyani Pastikan Pagu Indikatif Polri Besar di 2024
Kementerian Keuangan kan mendukung rencana kerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menjaga kondusifitas di 2024.
IDXChannel - Kementerian Keuangan kan mendukung rencana kerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menjaga kondusifitas di 2024.
“Program prioritas polri tahun 2024, kita akan dukung,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, dikutip Jumat (7/7/2023).
Menurut Sri, isu kamtibnas yang sangat menonjol tahun depan yaitu pelaksanaan Pemilu, meski bukan satu-satunya. Banyak ancaman kamtibnas yang dapat berasal dari dalam dan luar negara seperti aspek sosial, interaksi, dan teknologi, yang perlu untuk terus diidentifikasi.
Sementara itu terkait tema rencana kerja Polri tersebut, dia berharap Polri dapat menciptakan lingkungan yang sehat bagi iklim usaha.
“Ekonomi inklusif ini artinya apabila instansi publik termasuk kepolisian bisa terus mendukung upaya memeratakan kesejahteraan," ungkapnya.
Artinya masyarakat terutama di level akar rumput bisa melaksanakan kegiatan ekonomi, terlindungi dan merasakan pentingnya kepastian sehingga mereka bisa terus mengembangkan usahanya secara baik dan birokrasi termasuk kepolisian dan APH sebagai instansi yang mendukung, bukan dianggap sebagai momok atau yang membebani.
"Ini tentu membutuhkan sebuah mindset pelayanan yang betul-betul prima,” tambah Sri.
Selain itu dalam rangka menjaga kelancaran rencana kerja Polri, pagu indikatif Polri akan tetap menjadi yang terbesar ketiga di tahun 2024.
“Kita harap ini akan bisa memenuhi kebutuhan dari mulai membangun SDM, memberikan tunjangan yang memadai hingga belanja operasional untuk operasional kepolisian dan dalam mendukung berbagai macam aktivitas penting,” tandas Sri.
Sebagai penutup, dia memastikan Kemenkeu akan terus bekerja sama secara baik dengan institusi Polri. Menurutnya, menjaga Indonesia harus dilakukan bersama seluruh Kementerian/Lembaga.
“Tidak ada satu instansi atau institusi bisa bekerja sendiri untuk menanganinya. Oleh karena itu, kerja sama sinergi dan kolaborasi menjadi keharusan,” pungkas Sri.
(SLF)