ECONOMICS

Jaga Pasokan, PLN Siagakan Suplai Listrik di 29 Pabrik Oksigen

Suparjo Ramalan 07/07/2021 06:54 WIB

PLN berkomitmen memberikan keandalan pasokan listrik bagi 29 Pabrik Produsen Oksigen (Objek Super Prioritas) yang tersebar di Jawa Bali.

PLN berkomitmen memberikan keandalan pasokan listrik bagi 29 Pabrik Produsen Oksigen (Objek Super Prioritas) yang tersebar di Jawa Bali. (Foto: MNc Media)

IDXChannel - Direktur Utama PT PLN (Persero),  Zulkifli Zaini mengatakan pihaknya berkomitmen memberikan keandalan pasokan listrik bagi 29 Pabrik Produsen Oksigen (Objek Super Prioritas) yang tersebar di Jawa Bali yaitu PT Samator Group, PT Air Product, PT Air Liquide, PT Linde dan PT Iwatani. Dengan demikian, pasokan oksigen bisa terjaga untuk memenuhi kebutuhan medis.

Pernyataan tersebut sekaligus merespon langkah Menteri BUMN Erick Thohir tang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Jawa, Madura dan Bali di Depok, Jawa Barat pada Selasa (6/7/2021) malam. 

Dia mencatat, pentingnya pasokan oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19 dalam negeri, sudah dibahas dalam rapat koordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri perindustrian Arifin Tasrif bersama PLN dan Produsen oksigen di Jawa dan Bali. 

Dalam rapat tersebut, ditekankan semua wajib memberikan kontribusi dalam penyediaan oksigen untuk kebutuhan medis. "Kami berkomitmen memberikan semua sumber daya, kemampuan, kekuatan PLN untuk membantu dan memastikan keandalan pasokan listrik bagi pelanggan, khususnya yang menjadi prioritas dalam penanganan pandemi Covid-19," kata Zulkifli, Selasa (6/7/2021). 

Untuk itu, pegawai PLN yang secara tugasnya kritikal, seperti dispatcher, operator, pemeliharaan, penanganan gangguan, regu Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), call center, security, pelaksana dan pengawas proyek di lapangan, akan tetap bekerja seperti biasa namun tetap dengan menjalankan protokol kesehatan Covid-19.

Selain itu, PLN juga membentuk Tim Teknis untuk berkoordinasi mencari solusi dan membantu pelanggan. Komunikasi dan kolaborasi antara PLN dan pelanggan dinilai meningkatkan pasokan listrik.

PLN juga menyiagakan 1.786 unit kendaraan bermotor dan 789 unit peralatan pendukung seperti Genset, Uninterruptible Power Supply (UPS), dan Unit Gardu Bergerak (UGB).

Erick sendiri melakukan sidak UIP2B Jawa, Madura dan Bali di Depok, Jawa Barat pada Selasa (6/7/2021) malam. 

Sidak ini dilakukan Erick untuk memantau dan memastikan pasokan listrik selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada 3-20 Juli 2021 di Jawa Bali.

Tak hanya itu, keandalan pasokan listrik juga dibutuhkan untuk mendukung aktivitas di fasilitas umum, terutama di rumah sakit, serta menjaga keandalan produksi di industri oksigen. Menurut Erick, berkaca dari penambahan kasus Covid-19 harian, perlu antisipasi peningkatan kebutuhan akan oksigen.

Pemerintah sendiri telah meminta industri oksigen untuk mengoptimalkan produksinya untuk mengantisipasi lonjakan permintaan. Untuk itu, Menteri BUMN ingin memastikan dukungan dari PLN untuk menjaga keandalan pasokan listrik.

"Hari ini saya ingin memastikan ketersediaan listrik bisa terjaga untuk rumah sakit, puskesmas, dan pabrik oksigen. Saya berterima kasih kepada tim PLN yang sudah bekerja luar biasa hampir dua tahun ini dengan kondisi yang sangat tidak mudah," ujar Erick. 

Dalam kunjungannya ke UIP2B Jamali, Erick didampingi oleh Komisaris PLN Dudy Purwagandhi dan General Manager Unit Induk Pusat Pengaturan Beban Jawa, Madura dan Bali, Suroso Isnandar. 

Erick menuturkan, kedatangannya kali ini merupakan bentuk dukungan kepada PLN agar tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. 

Setelah mengetahui kondisi terkini di UIP2B Jamali, Erick pun berjanji akan mengajak duduk bersama para pelaku industri oksigen dan PLN untuk memastikan keandalan pasokan listrik di tengah masa PPKM darurat. 

“Bukan maksud ga percaya. Saya justru dukung PLN ini jadi bagian terpenting. Nah saya juga mau bicara dengan teman-teman di pabrik (industri), biar kita sama-sama bicara terbuka, kita kan harus gotong royong,” tutur dia. (TIA)

SHARE