ECONOMICS

Jaga Stabilitas Harga Pangan, BPN Galakkan Gerakan Makan Telur

Suparjo Ramalan 26/03/2022 08:05 WIB

Jelang Ramadan, sejumlah harga pangan nasional terus mengalami kenaikan. Fluktuasi harga tersebut membuat masyarakat kesulitan.

Jaga Stabilitas Harga Pangan, BPN Galakkan Gerakan Makan Telur. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Jelang Ramadan, sejumlah harga pangan nasional terus mengalami kenaikan. Fluktuasi harga tersebut membuat masyarakat kesulitan, padahal pemerintah tengah mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN) secara menyeluruh. 

Untuk itu, pemerintah tengah membahas arah gerak dan rencana strategis peternakan ayam petelur nasional, khususnya dalam kerangka ekonomi kerakyatan. Langkah itu untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan yang mengalami fluktuasi harga.

Pembahasan ini tengah dikaji oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Badan Pangan Nasional (BPN), Kementerian Pertanian, Holding BUMN Pangan (ID Food), PT Berdikari (Persero), Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), swasta dan, para peternak

Dari hasil rembuk, diharapkan peternak dapat melakukan pendataan populasi dan produksi, membantu pengawasan dalam lini produksi maupun pemasaran, hingga pengawasan terhadap peredaran HE.

“Saya apresiasi adanya penggalakan gerakan gemar makan telur, Jadi protein itu salah satunya adalah telur. Ini yang penting meningkatkan konsumsi telur nasional sehingga  kita paham marketnya. Kalau kita produksi sesuatu itu seperti telur sudah tahu ada yang belinya yang beli siapa, saya inginnya ini dikorelasikan dengan program-program pemerintah," ujar Kepala BPN, Arief Prasetyo Adi, Jumat (25/3/2022).

Dia meyakini solusi saat ini tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah. Namun, membutihkan peran akademisi asosiasi, pelaku usaha, hingga pemerintah di daerah. 

“Jika sudah ada data hilir serapan telur dan dilakukan secara masif, penanganan fluktuasi harga telur mudah, perlu ada kerjasama antar kementerian dan lembaga kemudian meningkatkan konsumsi tadi menjadi penting,” ujarnya.

Menurutnya, BKN akan memfasilitasi harmonisasi regulasi yang menjamin kesediaan telur dan harga yang layak. Arief juga memastikan juga akan mendorong program bantuan sosial dari pemerintah di tingkat kementerian dan lembaga terkait melalui penyerapan produk telur dari peternak.

Hal ini pun perlu kolaborasi dari BUMN Pangan untuk menyiapkan skema serapan telur, bisa melalui program pengentasan kemiskinan stunting gizi buruk di daerah rawan gizi. 

“Beberapa daerah ekstrim miskin kurang gizi stunting padahal surplus telur, Konektivitas ini penting, saya akan kolaborasi juga ke Kementerian terkait seperti menteri sosial, menteri kesehatan dan Kementerian terkait lainnya untuk sinergi program ini," ungkapnya. (TYO)

SHARE