Jam Tangan Mewah Kini Bisa Jadi Aset Investasi Menggiurkan, Simak Tipsnya Berikut Ini
Bahkan, kini jam tangan mewah pun kian menjanjikan, selain dijadikan barang koleksi dan bagian dari gaya hidup.
IDXChannel – Instrumen investasi fisik tak melulu soal emas dan properti. Bahkan, kini jam tangan mewah pun kian menjanjikan, selain dijadikan barang koleksi dan bagian dari gaya hidup.
Secara global, GlobeNewswire mencatat pasar jam tangan mewah global diperkirakan meningkat dari USD40,7 miliar pada 2022 menjadi USD63,3 miliar di 2032. Tingkat pertumbuhan (CAGR) sebesar 4,5 persen per tahun.
Di Indonesia, pasar jam tangan mewah saat ini ditaksir melampaui USD6-USD10 miliar atau setara Rp98,7-Rp164,5 triliun. Sedangkan transaksi jam tangan mewah baru dan pre-owned berkisar USD600 juta atau Rp9,87 triliun per tahun.
Sebagai perbandingan dengan aset investasi lainnya, studi dari Knight Frank menyebutkan, harga jam tangan mewah telah melonjak hingga 147 persen pada dalam satu dekade terakhir, sedangkan mobil antik naik 118 persen dan berlian hanya mencatatkan kenaikan sebesar 13 persen.
Kemudian, keuntungannya bisa melonjak dalam jangka pendek. Hal itu bisa terlihat dari Indeks WatchCharts Rolex melonjak 80 persen, mengalahkan S&P 500 yang naik 55 persen dan emas yang hanya 30 persen.
Atas dasar berbagai fakta tersebut, Watches Trader, salah satu pelaku bisnis jam tangan mewah dan langka berani berinvestasi besar.
Menurut Luxury Watch Expert dari Watches Trader, Sugeng, seorang kolektor pernah datang demi berburu jam tangan mewah dan langka dengan harga fantastis, mencapai puluhan miliar rupiah.
“Jam mewah dan langka memang tengah menjadi pilihan investasi para HNWI (High-Net-Worth Individual). Tak jarang juga mereka datang untuk buyback karena kita ada layanan trade-in dan konsinyasi untuk mereka yang ingin menjual maupun upgrade koleksinya. Waktu itu ada pembeli yang datang mencari barang seharga puluhan miliar rupiah,” ujarnya.
Kolektor gemar mendatangi karena mereka bisa memesan jam tangan spesifik termasuk edisi langka, discontinued, custom dial.
“Klien kita berasal dari berbagai negara ya. Kita juga lakukan otentikasi menyeluruh. Semua unit dikurasi dengan sertifikat keaslian dan histori kepemilikan yang transparan,” katanya.
Menurut dia, saat ini Watches Trader sudah melayani ratusan pelanggan di mana mayoritas (80 persen) klien adalah pria usia 25–50 tahun.
Tak hanya dari kalangan generasi ketiga para Crazy Rich Indonesia, klien juga berasal dari kalangan profesional, pebisnis, dan kolektor umum yang memang menggandrungi brand-brand kelas dunia seperti Rolex, Audemars Piguet, Patek Philippe, Richard Mille, maupun merek mewah seri langka lainnya.
Kata dia, para kolektor gemar menggunakan jam sebagai salah satu aset investasi karena nilainya menjanjikan, prospektif serta dinamis. Sebagai contoh, jam Rolex tipe Daytona Platinum Ice Blue Baguette Diamond Dial terus naik harganya, dari USD98.600 setara Rp1,6 miliar pada Desember 2024 menjadi USD119.500 setara Rp1,94 miliar pada Mei 2025, atau melonjak 18,75 persen lebih hanya dalam kurun waktu lima bulan.
Nah, bagi yang ingin memulai dan berminat menjadi kolektor jam tangan mewah sebagai instrumen investasi, simak lima tips berikut ini:
Pertama, pilih jam tangan yang sesuai selera dan budget, terutama buat yang masih pemula.
Kedua, pilih merek dan model yang punya reputasi atau track record bagus. Hal ini bertujuan agar harga tetap terjaga saat dijual kembali.
"Ketiga, selalu cek kondisi dan kelengkapan karena ini sangat memengaruhi harga jual," ujarnya.
Keempat, perhatikan dan ikuti terus tren harga pasar karena jam tangan mewah bisa jadi aset bernilai tinggi bagi kolektor.
"Terakhir, belilah ke sumber atau toko terpercaya," ujar Sugeng.
(Dhera Arizona)