Jangan Lengah, Kasus Covid di DKI Turun, Tapi Detabek Masih Mengancam
Kasus covid-19 di wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan signifikan, namun, daerah-daerah penyangga ibu kota masih mencatat kasus covid yang tinggi.
IDXChannel - Kasus covid-19 di wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan signifikan, namun, daerah-daerah penyangga ibu kota masih mencatat kasus covid yang tinggi.
Epidemolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, DKI Jakarta harus tetap waspada dengan tidak melakukan pelonggaran sedikit pun. Sebab, masyarakat di tiga daerah penyangga akan melakukan aktivitas di DKI jika dilakukan pelonggaran.
"Pelonggaran belum saatnya apalagi di luar Jakarta kapasitas testing masih belum mencapai standar yang ditetapkan walaupun sekarang sudah ada peningkatan," kata Dicky saat dihubungi, Minggu (8/8/2021).
Lebih lanjut dia mengatakan, Covid varian delta saat ini telah masuk ke pelosok daerah penyangga DKI. Daerah tersebut bahkan menjadi kantong-kantong pemukiman masyarakat yang beraktivitas di Jakarta yang berpotensi akan menularkan virus jika dilakukan pelonggaran.
"Kalau bicara Depok ini punya kantong-kantong tempat orang dari Jakarta pulang kampung ini yang akan berpotensi meningkatkan kasus," jelasnya.
Lebih detail Dicky menilai bahwa dalam mengatasi pandemi respon yang harus dialkukan harusnya serempak tidak hanya pada satu daerah. Sebab, jika hanya dilakukan di satu daerah tertentu secara otomatis akan menularkan ke daerah lainnya.
"Ini bukan selesai Jakarta saja, tapi Jawa-Bali ini mengalami masalah krisis yang hampir sama. Dan akan saling berpengaruh kalau terjadi perburukan di satu wilayah," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan bahwa kasus aktif Covid-19 di Jakarta menurun dratis, dan sudah lebih rendah daripada gelombang pertama, Februari lalu.
"Alhamdulillah, kasus aktif di Jakarta yang pernah mencapai 113 ribu pada 16 Juli lalu, kini turun menjadi 19 ribu kasus aktif, ini artinya kita sudah lebih rendah dibandibg gelombang pertama Februari lalu," jelas Anies. (RAMA)