ECONOMICS

Jelang Akhir Tahun, Ekspor Karet Sumut Naik 16,8 Persen

Wahyudi Aulia Siregar 15/12/2021 06:12 WIB

Volume ekspor komoditi karet Sumatera Utara (Sumut) di November 2021 tercatat sebesar 36.873 ton. Naik 5.305 ton atau 16,8 persen dibandingkan Oktober 2021. 

Jelang Akhir Tahun, Ekspor Karet Sumut Naik 16,8 Persen

IDXChannel - Volume ekspor komoditi karet Sumatera Utara (Sumut) di November 2021 tercatat sebesar 36.873 ton. Naik 5.305 ton atau 16,8 persen dibandingkan Oktober 2021. 

Sekretaris Eksekutif Gabungan Penguasa Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara, Edy Irwansyah, mengatakan peningkatan ini menunjukkan mulai membaiknya kinerja ekspor seiring dengan terealisasinya kontrak-kontrak ekspor yang sebelumnya sempat tertunda. 

"Ekspor terbanyak ke Amerika Serikat lalu berikutnya ke Jepang," jelas Edy, Selasa (14/12/2021).

Meski bertumbuhan positif secara bulanan, namun secara kumulatif volume ekspor komoditi karet Sumatera Utara, kata Edy, masih menurun. Tercatat pada periode Januari-November volume ekspor karet Sumut sebesar 342.032 ton. Turun 4.952 ton atau 1,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. 

"Lima besar negara tujuan ekspor karet Sumatera Utara untuk pengapalan November adalah USA (24,3%), Jepang (19,0%), China (8,2%), Brazil (7,9%), dan Belgia (6,1%)," terangnya. 

Pengapalan pada Desember, kata Edy, masih diwarnai dengan adanya keterlambatan pengiriman (delay shipment) karena adanya keterbatasan metalbox pengemas karet dan keterbatasan keteresediaan kontainer. Dengan adanya ketebatasan ini, kinerja ekspor karet Sumatera Utara diperkirakan masih stagnan. 

"Kondisi ini juga dipengaruhi masih menurunnya produksi karet rakyat dan perusahaan perkebunan karet karena kondis saat ini di Sumatera Utara masih muhim hujan," tukasnya. 

Sementara itu, Alif Rambe, petani karet di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, mengaku jika penyerapan karet mereka pada November lalu memang lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya. 

Namun secara produksi, kata Alif, tidak maksimal karena tingginya curah hujan di periode tersebut. 

"Ini sekarang curah hujan mulai menurun. Mudah-mudahan dengan penyerapan yang baik dan produksi yang baik, harga bisa ikut naik dan kami bisa lebih sejahtera," pungkasnya. 

(NDA)

SHARE