ECONOMICS

Jelang Kereta Cepat Meluncur 18 Agustus 2023, Warga Diimbau Tak Main Layangan

Widya Michella 24/07/2023 00:01 WIB

Berbagai persiapan pun terus dilakukan PT KCIC jelang beroperasi perdana Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada 18 Agustus 2023.

Jelang Kereta Cepat Meluncur 18 Agustus 2023, Warga Diimbau Tak Main Layangan (Foto KCIC)

IDXChannel - Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan beroperasi perdana pada 18 Agustus 2023. Berbagai persiapan pun terus dilakukan PT KCIC, khususnya menyosialisasikan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta cepat kepada masyarakat. 

Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di jalur kereta cepat karena sangat berbahaya. 

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa mengatakan, meski sepanjang jalur kereta cepat sudah diberi pagar dan kawat berduri, masyarakat tetap diminta untuk ikut menjaga sarana dan prasarana yang merupakan Proyek Strategis Nasional ini. 

Jalur kereta cepat membentang dari Halim hingga ke Tegalluar sepanjang 142,3 km, baik secara subgrade, elevated, tunnel, dan bridge. 

"Untuk operasional, jalur kereta cepat dialiri arus listrik sebesar 27,5 KV yang akan menjadi sumber penggerak melalui media pantograf yang terdapat dibagian atas kereta," ujar Eva dalam keterangan resminya, Minggu (23/7/2023). 

"Pantograf tersebut akan terhubung dengan jaringan Listrik Aliran Atas (LAA) atau Overhead Catenary System (OCS). Semakin tinggi laju kereta cepat, maka semakin besar kebutuhan keterhubungan yang mulus antara pantograf dan LAA," terangnya.

Saat beroperasi nanti, kereta cepat memiliki kecepatan sangat tinggi, yaitu hingga 350 km per jam. Sehingga perlu dihindari benda asing yang berpotensi mengganggu dan membahayakan operasional kereta agar tidak bersinggungan dengan prasarana kereta cepat.

Pada kasus ringan, diakui Eva jika terjadi gangguan dari benda asing pantograf dapat rusak dan kereta cepat berhenti. Namun pada kasus yang lebih serius, dapat menyebabkan putusnya kabel LAA dan pemadaman listrik, yang mana hal tersebut dapat mengganggu keseluruhan operasional perjalanan kereta cepat. 

Sehingga benda asing pada LAA dapat dikategorikan berdasarkan jenis materi menjadi benda penghantar dan benda isolator. Benda penghantar, meliputi bahan seperti kertas timah dan tali layang yang mengandung kawat logam. 

"Benda-benda ini, ketika tergantung pada saluran listrik, dengan mudah dapat menyebabkan korsleting dan pemutusan sirkuit. Benda isolator, seperti kain plastik dan layang-layang, ketika terkena angin kencang, sangat mudah terjerat pada LAA dan menyebabkan kerusakan pada pantograf," jelas Eva.

Sejak dilakukan pengujian kereta cepat Jakarta-Bandung, telah terjadi beberapa kali insiden benda asing tergantung pada LAA, terutama di area antara Stasiun Padalarang hingga Stasiun Tegalluar, di mana banyak masyarakat yang bermain layang-layang di dekat jalur kereta api cepat. 

Akibatnya, terdapat sejumlah kejadian layang-layang terjebak pada LAA yang mengganggu proses pengujian. 

Sebagai upaya pencegahan, maka sosialisasi agar jalur tetap steril terus dilakukan. Masyarakat diimbau agar tidak melakukan sejumlah hal yang berpotensi membahayakan keselamatan dan keamanan bersama, seperti salah satunya imbauan untuk tidak bermain layang-layang bagi warga masyarakat yang tinggal di sekitar jalur karena benang dan layangannya berpotensi mengganggu kelistrikan jika tersangkut pada bagian jaringan LAA.

"Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak masuk ke jalur kereta cepat dengan melewati pagar pembatas karena sangat berbahaya," tegas Eva.

"Sosialisasi juga dilakukan dalam berbagai cara mulai dari secara langsung mendatangi area pemukiman warga dan memasang materi sosialisasi berupa poster ataupun spanduk terkait sejumlah hal yang dapat membahayakan perjalanan KA Cepat serta masyarakat," tambahnya.

Melalui kordinasi dengan TNI Polri sosialisasi juga dilakukan untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan bersama, sekitar 500 personel TNI Polri turut membantu melakukan sosialisasi kepada masyarakat disejumlah wilayah. KCIC sangat mengapresiasi kolaborasi dari TNI POLRI yang telah ikut serta berupaya memberikan pemahaman ke seluruh lapisan masyarakat.

"Melalui sosialisasi yang dilakukan, diharapkan seluruh masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam menjaga keselamatan dirinya maupun orang lain disekitar jalur kereta cepat," pungkas Eva. 

(FAY)

SHARE