Jelang MotoGP 2022, Sandiaga Uno Tinjau Kesiapan Glamping Kelana
Sandiaga Uno meninjau kesiapan Glamping Kelana yang berada di kawasan Mandalika, tempat perhelatan MotoGP mendatang.
IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, meninjau kesiapan Glamping Kelana yang berada di kawasan Mandalika, tempat perhelatan MotoGP mendatang.
Glamping (glamorous camping) ini merupakan salah satu akomodasi yang disiapkan guna menunjang pegelaran MotoGP 2022 sehingga diharapkan dapat memberikan layanan maksimal bagi wisatawan.
"Akan ada dua paket yang ditawarkan di Glamping Kelana. Pertama, paket camping di mana tamu akan mendapatkan pengalaman menginap di tenda dan dapat menikmati fasilitas yang tersedia," terang Sandiaga dikutip dalam pernyataan resminya, Senin (21/2/2022).
Untuk harganya sendiri, dipaparkan Sandiaga, mulai dari Rp250.000. Sementara untuk paket kedua yakni Glamping, meliputi sarana transportasi dari Bandara ke Glamping Kelana, penginapan, dan menikmati fasilitas yang ada, dibanderol sekitar Rp600.000.
Saat ini, disampaikan Menparekraf, Glamping Kelana baru ada 20 unit tenda dan akan terus ditambah. Targetnya akan ada 1.000 unit tenda dengan kapasitas 2.000 orang. Hal ini sebagai langkah alternatif dalam menghadapi melonjaknya permintaan dan antusiasme terhadap MotoGP.
"Karena minat yang sangat tinggi terhadap MotoGP, jadi akhirnya karena kreativitas bangsa kita dibuatlah tenda-tenda ini sebagai alternatif hunian," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini bilang, lokasi glamping akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti toilet portabel, mushola, dan panggung mini yang dapat dimanfaatkan untuk menampilkan produk-produk ekonomi kreatif dari masyarakat sekitar.
"Ini adalah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi karena selain 1.000 tenda, nanti di depan akan ada 75 tenda glamping yang lebih besar yang disiapkan oleh Eiger. Tentu ini adalah bagian dari komitmen dan sinergi semua pihak," katanya.
Mas Menteri menjelaskan penempatan lokasi glamping ini sesuai dengan tren pariwisata di Indonesia pascapandemi COVID-19. Di mana wisata berbasis alam menjadi pilihan utama bagi wisatawan.
"Mereka (wisatawan) lebih suka di alam terbuka dan kami melihat kunjungan ke desa wisata mengalami peningkatan 30 persen dan (persentase peminat) ekowisata juga naik," ungkap Sandiaga.
(NDA)