Jelang Nataru, Ditjen Perhubungan Darat Instruksikan Ramp Check Seluruh Unit Bus
Momen Nataru sama seperti Lebaran. Masyarakat akan memanfaatkan momen untuk pulang kampung atau mudik.
IDXChannel – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menggelar rapat untuk menghadapi periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 atau Nataru.
Rapat ini dilakukan untuk meningkatkan koordinasi agar libur panjang Nataru dapat berjalan dengan baik tanpa adanya kemacetan panjang dan kecelakaan akibat bus yang mengalami masalah teknis.
Direktur Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Cucu Mulyana, mengatakan momen Nataru sama seperti Lebaran. Masyarakat akan memanfaatkan momen untuk pulang kampung atau mudik.
"Untuk tahun ini kami tidak lagi fokus pada pengetatan perjalanan, tapi konsepnya adalah kami akan mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan tentunya ketertiban lalu lintas," kata Cucu seperti dikutip dalam kanal YouTube Ditjen Perhubungan Darat, Selasa (29/11/2022).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno mengatakan latar belakang diadakannya rapat ini karena belakangan ini sering terjadi kecelakaan transportasi darat yang fatalitas korbannya cukup besar.
"Pada Nataru tahun ini sudah ada kebebasan dan tidak ada larangan untuk mudik jadi pasti ada peningkatan arus lalu lintas. Jadi saya minta pada Kepala BPTD, Kadishub Provinsi maupun Kota dan Kabupaten untuk melakukan ramp check terhadap bus pariwisata," ujar Hendro seperti dikutip dalam laman Hubdat Dephub.
Hal tersebut disampaikan Hendro karena ada banyak angkutan massal, khususnya bus AKAP dan Pariwisata yang tidak melakukan pemeriksaan secara rutin. Hal ini membuat tingkat kecelakaan semakin tinggi.
Oleh karena itu, Cucu Mulyana menegaskan pada tahun ini ramp check akan diwajibkan bagi seluruh bus, terutama bus pariwisata. Nantinya, setiap bus akan diwajibkan masuk ke treminal untuk diperiksa.
“Jadi bukan random ya, berarti setiap kendaraan harus melakukan ramp chek. Tadi saya konfirmasi ke Direktorat Sarana sebagai leading sektor, jadi sampai sekarang itu baru mencapai di bawah 10%, sekitar 6,7% yang melakukan ramp check,” ungkapnya.
Cucu menyampaikan kepada para anggota Dinas Perhubungan di seluruh daerah untuk menggenjot proses ramp check. Menurutnya, jika dilakukan mendekati pertengahan atau pekan ketiga pada bulan Desember sudah sangat terlambat.
“Mungkin saja datanya belum pada masuk, mungkin sebagian sudah dilaksanakan tapi data belum masuk tetapi data yang sudah masuk ke dalam aplikasi. Tercatat itu baru 6,7 persen, jadi baru sekitar 3.800 kendaraan yang melakukan ramp check,” ucap Cucu.
“Biasanya yang kita evaluasi itu ada 58.000 kendaraan. Jadi sarana untuk tidak jauh berbeda dengan sarana untuk angkutan lebaran. Mudah-mudahan dalam satu minggu ini semuanya bisa bergerak," pungkasnya. (NIA)