ECONOMICS

Jelang Nataru, Harga Tiga Komoditas Pangan di Malang Naik 

Avirista M/Kontributor 23/12/2022 11:45 WIB

Jelang Nataru sejumlah harga komoditi pangan mulai melonjak.

Sejumlah harga komoditi pangan mulai melonjak.

IDXChannel - Menjelang masa natal dan tahun baru (Nataru) sejumlah harga komoditi pangan mulai melonjak. Hal ini tampak pada pengecekan tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kota Malang menjelang Nataru di distributor dan pasar.

Wali Kota Malang Sutiaji mengakui dari hasil pantauan rutin yang dilakukannya tiga komoditas pangan mengalami lonjakan harga. Namun lonjakan harga itu tak terlalu signifikan, karena naik di kisaran Rp 1.000 - 2.000.

"Itu ada tiga komoditas yang mengalami lonjakan. Tapi naiknya antara 1.000 sampai 2.000 seperti cabai, ada cabai, cabai rawit, kalau cabainya cabai besar tidak (naik), telur yang kedua, ketiga adalah daging ayam, lainnya masih stabil," ucap Sutiaji pada Jumat (23/12/2022).

Ia pun memastikan tak ada kelangkaan dari tiga komoditas pangan yang beredar di masyarakat. Namun ia memperingatkan bila ada distributor atau pedagang nakal yang menimbun stok, agar ditindak sesuai aturan yang berlaku.

"Kalau di distributor sudah kami lakukan bahwa tidak ada dipastikan tidak ada penimbunan. Maka ini yang menjadi komitmen kami ketersediaan, keterjangkauan benar-benar bisa menjadi komitmen kami semua, supaya tidak ada namanya kelangkaan," terang pria kelahiran Lamongan ini.

Sutiaji juga menegaskan, untuk stok beras yang menjadi bahan pokok pangan di Malang juga aman. Hal ini setelah ia dan tim TPID turun langsung melakukan pengecekan ke gudang Bulog di kawasan Jalan Kolonel Sugiono, Kota Malang. 

"Tadi sudah disiapin, disiapin untuk stok saja, tambahannya ada 1.715 ton, artinya ketersediaan yang pangan kita untuk beras, masih aman mencukupi sampai 6 bulan ke depan," ungkapnya.

Artinya bila stok aman, Sutiaji menyatakan secara harga tidak ada kenaikan. Namun bila di pasar ditemukan adanya kenaikan harga beras, berarti ada oknum distributor nakal yang memainkan harga.

"Tidak ada kekhawatiran, dan kalau ada lonjakan berarti ada masalah harga, berarti ada masalah satu ada permainan di pasar, kedua masalah kelangkaan berarti ada yang distributor yang main," tegasnya.

Dirinya pun meminta masyarakat tidak melakukan pembelian berlebihan atau panic buyying agar menghindari kelangkaan. Terlebih menjelang Nataru biasanya daya konsumsi masyarakat mulai meningkat.

"Saya sampaikan ke masyarakat melalui jenengan, jangan ada panic buyying, kepanikan orang beli sehingga memborong, sehingga nanti langka," tandasnya.

Sebagai informasi Perum Bulog Cabang Malang memiliki area tanggungjawab wilayah meliputi Malang raya dan Pasuruan Raya. Selain ketersediaan beras, Bulog juga memiliki kewenangan menyiapkan stok bahan pokok pangan lainnya seperti gula, tepung terigu, dan minyak goreng.

(NDA) 

SHARE