ECONOMICS

Jelang Pemakaman Ratu Elizabeth II, Harga Tiket Pesawat di Inggris Melambung

Tim IDXChannel 16/09/2022 04:35 WIB

Sejak kematian Ratu diumumkan, harga rata-rata untuk sebuah kamar hotel di London telah meningkat dari semula USD244 per malam menjadi USD384 per malam.

Jelang Pemakaman Ratu Elizabeth II, Harga Tiket Pesawat di Inggris Melambung (foto: MNC Media)

IDXChannel - Masyarakat Inggris masih dalam suasana berkabung usai ditinggal Ratu Elizabeth wafat, pada Kamis (8/9/2022) lalu. Masa berkabung nasional ini bakal berakhir pada puncak prosesi, saat jenazah Sang Ratu dimakamkan, pada Senin (19/9/2022) mendatang.

Guna menyambut momen tersebut sebagai saat-saat terakhir melihat keberasaan Sang Ratu, ratusan ribu masyarakat Inggris dan juga dunia berduyun-duyun datang ke London, yang dilaporkan membuat tiket pesawat menuju London dan juga biaya sewa hotel seketika melonjak tinggi.

Sejak kematian Ratu diumumkan, harga rata-rata untuk sebuah kamar hotel di London telah meningkat dari semula USD244 per malam menjadi USD384 per malam, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (14/9/2022),

Menurut data Startup Perjalanan Hopper, permintaan jasa penginapan tidak hanya dari delegasi asing dari negara-negara sahabat, melainkan juga sebagian besar publik Inggris Raya yang ingin memberikan penghormatan terakhir pada sosok pimpinannya tersebut.

Hingga H-4 sebelum hari pemakaman, seluruh layanan kamar dari hotel kelas atas, seperti Claridge's, Connaught, The Dorchester, dan Berkeley di Mayfair dilaporkan sudah ludes terisi sampai dengan pemakaian Minggu (18/9/2022) malam.

Menurut aplikasi HotelPlanner, harga sewa tiap kamar bintang lima untuk menginap semalam pada Minggu malam hingga Senin pagi, dilaporkan mencapai 1.200 poundsterling, atau sekitar Rp20,5 juta. Harga bahkan diperkirakan bakal berlipat ganda dalam lima hari ke depan, mengingat sebagian hotel telah mengalami okupansi mencapai 95 persen, dengan 60 persen penyewa merupakan pengunjung asing.

Tak hanya hotel-hotel mewah, jaringan hotel kelas standar juga dibanjiri penginap, hingga lebih dari selusin hotel Whitbread, pemilik Premier Inn, di pusat kota, mengaku sudah penuh dipesan. Travelodge, yang memiliki 78 hotel di ibu kota, bahkan mengklaim telah melihat kenaikan pemesanan dari seluruh Inggris.

Sementara untuk tiket pesawat, masih berdasarkan data Hopper, harga rata-rata untuk penerbangan pulang-pergi dari Amerika Serikat ke London pada tanggal 15, 16 dan 17 September masing-masing mencapai USD1,12, USD1,054 dan USD967. Sebagai perbandingan, harga rata-rata untuk penerbangan trans-atlantik pulang pergi 'hanya' USD710.

Data dari perusahaan analis STR menunjukkan bahwa, lonjakan perjalanan karena pelonggaran pembatasan pandemi, sehingga telah mendorong harga hotel ke rekor tertinggi musim panas ini. Orang Inggris juga telah menghabiskan banyak uang untuk perayaan Platinum Jubilee Elizabeth selama akhir pekan, empat hari di bulan Juni.

Sementara, nilai tukar Poundsterling yang sedang melemah juga menjadi faktor penguat, sehingga orang-orang dari luar negeri tertarik untuk melakukan perjalanan ke London. Gelombang ini juga diyakini bakal menguntungkan para pengusaha restoran, pub, dan museum yang selama ini masih belum pulih dari pandemi, terimbas inflasi yang terus meninggi. (TSA)

Penulis: Nur Pahdilah

SHARE