ECONOMICS

Jelang Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi 2023, Simak Proyeksi dari Sri Mulyani dan BI

Fiki Ariyanti 05/02/2024 09:56 WIB

BPS akan mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV-2023 dan keseluruhan untuk 2023 pada hari ini, Senin (5/2/2024).

Jelang Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi 2023, Simak Proyeksi dari Sri Mulyani dan BI (foto mnc media)

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV-2023 dan keseluruhan untuk 2023 pada hari ini, Senin (5/2/2024).

Lalu bagaimana dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI)?

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati meyakini ekonomi Indonesia pada 2023 tumbuh di kisaran 5 persen didukung realisasi berbagai indikator yang lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya. 

“Itu kondisi lingkungan ekonomi yang kita lihat, kita hadapi, dan sekaligus kita kelola dan hasilnya relatif jauh lebih baik dari yang kita perkirakan," kata dia dalam Konferensi Pers APBN KITA 2023, awal Januari 2024. 

"Artinya APBN mampu bertahan dalam tekanan dan APBN mampu membantu ekonomi juga untuk menjadi lebih baik,” lanjutnya.

Ekonomi nasional secara kumulatif mampu tumbuh 5,05 persen hingga kuartal III-2023. Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 4,9 persen (year to date/ytd) dan investasi 4,2 persen (ytd). Sedangkan ekspor tumbuh tipis 1,1 persen (ytd) dan impor melemah 2,0 persen (ytd) imbas pelemahan ekonomi global.

Inflasi Indonesia juga terkendali di level 2,61 persen (year on year/yoy) per Desember 2023, jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi 2023 yang sebesar 3,6 persen. 

Inflasi volatile food yang menjadi kontributor utama inflasi seperti beras, cabai, dan bawang putih juga mulai menunjukkan tren menurun di Desember 2023.

“Stabilitas harga moga-moga tidak mengalami disrupsi lagi karena faktor geopolitik, maupun bencana alam dan faktor lainnya,” ujar Sri Mulyani. 

Laju ekonomi domestik masih sangat resilien yang ditunjukkan dengan berbagai indikator. Aktivitas produksi masih cukup kuat tercermin dari PMI Manufaktur Indonesia yang terus ekspansif mencapai 52,2. 

Sementara itu, Gubernur BI, Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional 2023 berada dalam kisaran 4,5-5,3 persen, didorong oleh konsumsi dan investasi sejalan dengan akselerasi belanja pemerintah pada akhir tahun dan percepatan penyelesaian beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran 4,5-5,3%," ucap Perry.

Sementara kinerja ekspor diperkirakan belum kuat sebagai dampak perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas.

Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), prospek LU Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, Informasi dan Komunikasi, Konstruksi, serta Transportasi dan Pergudangan diproyeksi tetap tumbuh baik.

(FAY)

SHARE