ECONOMICS

Jelang Semifinal Indonesia vs Uzbekistan, Intip Hubungan Dagang Keduanya

Maulina Ulfa - Riset 29/04/2024 14:43 WIB

Tim Nasional (Timnas) Indonesia akan menghadapi Uzbekistan dalam gelaran semifinal Piala Asia U23 2024.

Jelang Semifinal Indonesia vs Uzbekistan, Intip Hubungan Dagang Keduanya. (Foto: AFC)

IDXChannel - Tim Nasional (Timnas) Indonesia akan menghadapi Uzbekistan dalam gelaran semifinal Piala Asia U23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Senin (29/4/2024) mulai pukul 21.00 WIB.

Pertandingan ini akan menentukan posisi Timnas U23 apakah akan melaju ke babak final atau harus angkat koper.

Indonesia sebelumnya berhasil lolos ke semifinal usai mengalahkan Korea Selatan (Korsel) lewat adu penalti dramatis pada Jumat (26/4) dini hari.

Garuda Muda membungkam Korsel 11-10 lewat adu penalti usai bermain imbang 2-2 di laga perempat final yang digelar di stadion yang sama.

Indonesia berhasil unggul 2-1 terlebih dahulu di paruh pertama melalui tendangan emas Rafael Struick. Sementara, gol balasan bagi Korsel tercipta melalui aksi Komang Teguh pada menit ke 45 dan sepakan Jeong Sang-bin pada menit ke 84.

Shin Tae-yong selaku pelatih timnas U23 Indonesia mengatakan pihaknya telah mengamati secara langsung permainan Uzbekistan. Uzbekistan bahkan mampu mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0 dalam perempat final Piala Asia U23 2024.

“Soal laga perempat final Arab Saudi vs Uzbekistan, saya pergi ke stadion dan tonton secara langsung,” kata STY dalam sesi jumpa pers pada Minggu (28/4).

STY merasa Uzbekistan adalah tim yang bagus. Kinerja mereka baik, terorganisasi, dan disiplin. Ia juga mengantisipasi timnas U23 Indonesia bakal mendapatkan perlawanan tak mudah dari Uzbekistan.

Selain soal bola, negara di Asia Tengah ini juga merupakan salah satu mitra dagang Indonesia. Namun demikian, perdagangan RI dan negara ini tercatat defisit dalam dua tahun terakhir.

Perdagangan RI-Uzbekistan Defisit

Indonesia   dan   Uzbekistan pada 2021 lalu sepakat   membentuk   Kelompok   Kerja   Bersama (Joint Working Group/JWG) untuk memaksimalkan hubungan ekonomi kedua negara.

Dengan JWG tersebut Indonesia  dan  Uzbekistan dapat  mengatasi  hambatan  dan  mencari  peluang memperoleh  nilai tambah yang besar dari potensi masing-masing negara.

Lebih lanjut, pada 2023 tren nilai perdagangan kedua negara mengalami defisit neraca dagang. Tren defisit neraca dagang antara kedua negara juga mengalami tren kenaikan dalam dua tahun terakhir.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, defisit neraca dagang RI dengan Uzbekistan mencapai USD108,4 juta, melebar dibandingkan 2022 yang hanya mencapai USD15,4 juta. (Lihat grafik di bawah ini.)

Sejarah perdagangan dunia juga mencatat Indonesia menjadi bagian dari Jalur Rempah (spice routes), sedangkan Uzbekistan menjadi bagian dari rute Jalur Sutra (silk routes).

Peluang ini juga ditangkap oleh Indonesia dan Uzbekistan yang memiliki hubungan yang baik dan memiliki keterkaitan. Mengingat, kedua negara memiliki peran strategis dalam tatanan global dan regional, pemerintah Indonesia berupaya adanya penguatan kerja sama dengan Uzbekistan, khususnya pada bidang industri halal.

“Saya menyambut baik ikhtiar untuk menggali potensi kerja sama lebih luas lagi, dalam kerangka penguatan hubungan Indonesia-Uzbekistan, khususnya bidang industri halal,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat melakukan audiensi dengan para pelaku industri halal Uzbekistan, 13 Juni 2023.

Perekonomian Uzbekistan sebelumnya juga diasosiasikan dengan ekonomi komando gaya Soviet, dengan transformasi yang lambat ke ekonomi pasar.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir dan sejak terpilihnya Presiden Shavkat Mirziyoyev, Uzbekistan telah mengalami reformasi ekonomi dan sosial yang pesat.

Presiden Shavkat berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan mengubah Uzbekistan menjadi ekonomi pasar modern.

Lembaga Keuangan Internasional, termasuk European Bank for Reconstruction and Development (EBRD), Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Bank Dunia secara aktif terlibat dalam mendukung keberhasilan proses reformasi Uzbekistan dan dengan cepat meningkatkan kehadiran mereka di negara tersebut.

Melansir Trading Economics, Produk Domestik Bruto (PDB) Uzbekistan bernilai USD80,39 miliar pada 2022, menurut data resmi Bank Dunia. Nilai PDB Uzbekistan ini mewakili 0,03 persen perekonomian dunia. (ADF)

SHARE