Jenis Covid Semakin Banyak, Vaksin AstraZeneca Tak Manjur?
Vaksin Covid-19 kontroversial, AstraZeneca batch CTMAV547, dihentikan sementara peredarannya dari publik.
IDXChannel - Vaksin Covid-19 kontroversial, AstraZeneca batch CTMAV547, dihentikan sementara peredarannya dari publik. Vaksin jenis tersebut tengah dikaji ulang toksisitas dan sterilisasinya.
Namun, vaksin AstraZeneca batch lain masih bisa digunakan. Itu kenapa beberapa pemerintah daerah masih menyuntikkan warganya dengan vaksin AstraZeneca yang dipastikan bukan batch CTMAV547.
Terlepas dari isu efek samping vaksin AstraZeneca yang lumayan berat pada sebagian orang, bahkan diduga menyebabkan kematian, kabar lainnya menyeruak terkait keampuhan vaksin AstraZeneca melindungi tubuh dari paparan varian Covid-19.
Menurut data Kementerian Kesehatan, Indonesia sudah kemasukan 3 jenis varian Covid-19 dari luar negeri, antara lain B117 (Inggris), B1617 (India), dan B1351 (Afrika Selatan). Kasusnya sendiri ada 26 kasus dengan 1 korban jiwa di Pulau Bali.
Lantas, apakah benar vaksin AstraZeneca tak mempan melindungi seseorang dari serangan varian Covid-19?
Dokter Spesialis Paru dr Erlina Burhan, Sp.P(K), menjelaskan bahwa vaksin AstraZeneca yang dipergunakan pemerintah sebagai bagian dari vaksinasi nasional masih cukup efektif melawan varian Covid-19.
"Vaksin AstraZeneca tetap memberikam proteksi pada penerimanya walau terjadi penurunan yang sangat kecil pada paparan varian Covid-19," terangnya secara virtual, Jumat (21/5/2021).
Lebih lengkapnya, dr Erlina memberikan penuturan berdasarkan ketiga varian Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia. Berikut ulasannya:
#Varian B117
Vaksin AstraZeneca dilaporkan mempunyai efikasi terhadap varian B117 asal Inggris dengan efikasi yang sama dibandingkan galur utama virus.
#Varian B1351
Proteksi yang diberikan oleh vaksin AstraZeneca terhadap varian Afrika Selatan ini minimal terhadap Covid-19 ringan hingga sedang. Pencegahan Covid-19 berat ditunjukkan pada model hewan.
"Analisis klinis lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi efektivitas vaksin dalam mencegah Covid-19 berat," tulis laporan yang dipaparkan dr Erlina.
#Varian P1
Varian P1 berasal dari Brasil menunjukkan data bahwa efek penetralan yang serupa pada varian P1 dibandingkan dengan varian Victoria dan UK menunjukkan bahwa level proteksi yang serupa mungkin dapat dicapai di setting dunia nyata.
"Artinya, vaksin AstraZeneca masih cukup protektif dalam melindungi tubuh dari varian Covid-19 sejauh ini," tegas dr Erlina.
Dia pun menambahkan agar setiap masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap agar tidak melupakan protokol kesehatan. "Jadi, mau sudah disuntik dosis lengkap vaksin Covid-19, yang namanya pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan itu harus jadi kebiasaan sekarang," tambah dr Erlina. (RAMA)