ECONOMICS

JFW 2021 Berakhir, Wagub Ariza Sebut Perfilman Ampuh Bangkitkan Ekonomi Usai Pandemi

Muhammad Refi Sandi/MPI 22/11/2021 07:32 WIB

Pemprov DKI Jakarta ingin ajang JFW efektif sebagai lokomotif penggerak pemulihan ekonomi di tanah air, khususnya di Ibu Kota Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta ingin ajang JFW efektif sebagai lokomotif penggerak pemulihan ekonomi di tanah air, khususnya di Ibu Kota Jakarta.

IDXChannel - Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria secara simbolis menutup ajang Jakarta Film Week (JFW) 2021, di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (21/11). Diketahui rangkaian kegiatan JFW 2021 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) ini telah berlangsung selama empat hari terhitung sejak 18 hingga 21 November 2021. 

Ariza sangat mengapresiasi pelaksanaan ajang festival film berskala internasional JFW 2021 yang dirinya klaim sukses. Ia mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta ingin ajang tersebut efektif sebagai lokomotif penggerak pemulihan ekonomi di tanah air, khususnya di Ibu Kota Jakarta. Seperti diketahui, industri perfilman merupakan salah satu sektor yang terdampak pada masa pandemi Covid-19. 

"Festival internasional JFW adalah media apresiasi dan edukasi yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan industri film dan menjadi komitmen nyata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membangun ekosistem perfilman untuk bangkit pada era tatanan hidup baru pascapandemi. Bersama kita telah melalui dan menyaksikan rangkaian kegiatan JFW 2021. Begitu banyak ide, pemikiran, dan kreativitas seluruh piihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini," kata Ariza dalam keterangan tertulis dikutip, Senin (22/11/2021).

Sebanyak 72 film ditanyakan selama penyelenggaraan JFW 2021. Tak hanya itu lebih dari 10 seminar dan community event telah dilaksanakan yang melibatkan lebih dari 20 narasumber.

Ariza pun berharap, JFW 2021 mampu menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi pada sektor perfilman di tanah air dan di Ibu Kota pada khususnya, sesuai sasaran strategi utama pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tahun 2021.

"Proses panjang penyelenggaraan event JFW adalah bukti dari semangat baru seluruh pihak dengan keprihatinan yang dalam terhadap industri perfilman tanah air di masa pandemi. Bersama kita pasti bisa untuk bangkit kembali meraih asa dan cita-cita menjadi tuan rumah produksi film di tanah air, dan bahkan menjadi tamu kehormatan yang mempesona di luar negeri. JFW juga menjadi momentum penyadar bahwa karya dan kreativitas bisa tetap bertahan meski dalam kondisi yang sangat menantang," ujarnya.

Kemudian, Ariza turut menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat dan berkolaborasi sejak perencanaan hingga pelaksanaan JWF 2021. Ia pun ingin implementasi penyelenggaraan JWF 2021 mampu menjadi media membangun sinergitas seluruh komunitas perfilman nasional dan mancanegara, memperluas jejaring pemasaran dan kerja sama sektor perfilman, serta ke depannya dapat terus diselenggarakan secara berkesinambungan dengan kreativitas dan inovasi yang lebih terbarukan.

Sementara itu, Kepala Dinas Parekraf Andhika Permata menuturkan kehadiran JFW merupakan kabar gembira karena dapat menambah semarak perfilman tanah air, khususnya untuk kemajuan ekonomi kreatif Ibu Kota Jakarta. 

"Ini juga pelaksanaan Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 84 Tahun 2021 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Kehadiran JFW melengkapi ekosistem perfilman. Menjadi wadah pertemuan penonton dan pembuat film, media apresiasi dan edukasi. Ini saatnya Ibu Kota memiliki ajang apresiasi film berkelanjutan," ucap Andhika.

Andhika menyebut di antara empat kategori dalam JFW, ada Jakarta Film Fund yang diadakan khusus bagi warga Jakarta. Selanjutnya, ajang membuat karya film pendek, dengan pendampingan profesional yang sudah menghasilkan sineas-sineas muda yang bisa membanggakan Jakarta di mata dunia nantinya.

Selain itu, Festival Director JFW 2021, Rina Damayanti menambahkan, JFW sudah dirindukan karena sempat terhenti akibat pandemi. Sebab, Ajang JFW 2021 tidak hanya ingin mempertontonkan film,  tetapi juga menyampaikan pesan kebangkitan, harapan, melalui kreatifitas dan produktifitas. 

"Pada malam penutupan ini ditampilkan film hasil kolaborasi enam negara, yakni Indonesia, Filipina, Singapura, Qatar, Perancis, dan Jerman. Ini menandakan Indonesia diakui," ucap Rina.

Sebagai informasi, pada penutupan JFW 2021, Ariza secara simbolis menyerahkan penghargaan Award Global Short, Award Jakarta Film Fund, Direction Award, serta Award Global Feature. Selain itu, dilakukan pemutaran film penutup yaitu Whether the Weather is Fine. 

Untuk diketahui, JFW 2021 terselenggara atas kolaborasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Yayasan Super Delapan Milimeter, Festival Ambassador Shenina Cinnamon, dan para kolaborator lainnya. Kolaborasi  tersebut telah menghadirkan film-film pilihan mancanegara dari Filipina, Malaysia, Thailand, China, Perancis, Jepang, Myanmar, Italia, Kanada, New Zealand, Hongkong, Korea Selatan, dan masih banyak lagi.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Walikota Administrasi Jakarta Pusat, Dhany Sukma; Wakil Ketua Lembaga Sensor Film, Ervan Ismail beserta anggota; Festival Board, Ekky Imanjaya dan Andhy Pulung; Festival Ambassador, Shenina Cinnamon; serta para juri, mentor, tokoh industri perfilman, sineas, komunitas, asosiasi, dan peserta Jakarta Film Week 2021. (NDA)

SHARE