Jika Jadi Negara Maju di 2040, GDP Indonesia Peringkat Enam Terbesar di Dunia
Untuk mencapai target tersebut, kerja keras tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga mesti dilakukan masyarakat, terutama para generasi muda.
IDXChannel - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan potensi Indonesia menjadi negara maju pada 2040.
Dia mengatakan, jika itu tercapai maka Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) berada di urutan ke 6-10 terbesar di dunia.
"Indonesia ke depan akan menjadi negara maju dengan pendapatan GDP terbesar nomor 6 atau 10 pada tahun 2040," ujar Bahlil saat membuka acara peluncuran buku Growth Space, Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2024).
Untuk mencapai target tersebut, kerja keras tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga mesti dilakukan masyarakat, terutama para generasi muda.
Menurutnya, untuk menuju Indonesia Emas dengan satu konsep, yakni generasi muda harus cerdas, mempunyai integritas, dan konsisten dalam meningkatkan kualitas diri.
"Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi dan kesiapan diri yang terkait dengan leadership dan kemampuan intelektual," bebernya.
Indonesia, lanjut Bahlil, perlu tokoh yang bukan hanya pintar bernarasi, tetapi harus mampu mengeksekusi gagasan menjadi sesuatu yang konkret.
Karena itu dia mengapresiasi kehadiran buku Growth Space karya Anggawira. Dia memandang, buku tersebut berupaya membuka wawasan masyarakat, khususnya generasi muda untuk menghadapi perubahan pada era revolusi Industri 4.0.
Senada, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tedi Bharata menilai Indonesia butuh sumber daya manusia (SDM) yang unggul, baik kemampuan kolaborasi dan adaptability.
"Di era sekarang ini, SDM kita perlu memiliki dua hal, yaitu kemampuan untuk kolaborasi, serta adaptability. Dua itu harus jadi DNA SDM kita untuk menyongsong lahirnya generasi emas 2045," papar Tedi.
"Semoga buku ini bisa menjadi katalis dan inspirasi bagi teman-teman muda untuk mencurahkan apa yang ada di pikiran, apa idenya itu benar-benar sampai menjadi kejadian, dieksekusi menjadi sebuah buku.” tandasnya lagi," lanjutnya.
(NIA)