ECONOMICS

JK Usul Tarif Pulau Komodo Rp1 Juta, Pengunjung Dibatasi 500 Orang per Hari

Carlos Roy Fajarta Barus 06/08/2022 15:08 WIB

Eks Wakil Presiden M Jusuf Kalla memberikan usulan terkait tarif masuk ke Taman Wisata Pulau Komodo. Dia mengusulkan tarifnya ditetapkan sebesar Rp1 juta.

JK Usul Tarif Pulau Komodo Rp1 Juta, Pengunjung Dibatasi 500 Orang per Hari. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Eks Wakil Presiden M Jusuf Kalla atau JK memberikan usulan terkait tarif masuk ke Taman Wisata Pulau Komodo. Dia mengusulkan tarifnya ditetapkan sebesar Rp1 juta dan dibatasi 500 orang untuk setiap harinya.

“Karena itu tarif ini perlu dievaluasi. Dan saya usulkan tarfinya diturunkan, katakanlah 1 juta rupiah dan pengunjung dibatasi dengan kuota, misalnya 500 orang per hari. Jadi angka tersebut terukur dapat 500 juta tiap hari, dan perbulan bisa Rp15 miliar lebih pasti,” kata Jusuf Kalla, Sabtu (6/8/2022).

Dengan demikian kata JK maka masyarakat tetap mendapat penghasilan, karena hotel hidup, restoran hidup dan lain lainnya semua memiliki efek dan kota Labuan Bajo bisa hidup kembali.

Jusuf Kalla menguraikan sesuai pengalaman kalau orang wisata seperti komodo itu orang datangnya mungkin hanya sekali seumur hidupnya.

"Yang penting sudah pernah lihat. Jadi wisata itu harus memberikan ketenangan. Kalau di daerah wisata tidak tenang, ramai aksi demo, maka wisatawan tidak akan datang,” kata Jusuf Kalla.

“Jadi itu kita turunkan tarif Rp 1 juta dan kita batasi jumlah pengunjung sampai 500 orang setiap harinya,” tegas Jusuf Kalla.

Sebagaimana diketahui Taman Nasional Pulau Komodo resmi menjadi satu dari 7 Keajaiban Alam Dunia Baru New 7 Wonders of Nature pada 2013 silam.

M. Jusuf Kalla yang didaulat sebagai Duta Komodo saat itu berulang kali ke Pulau Komodo Labuan Bajo dan berkeliling kota mengkampanyekan agar masyarakat Indonesia vote Komodo yang kemudian jumlahnya dapat mencapai lebih 100 juta sms. 

Aksi unjuk rasa yang terjadi sehubungan pemberlakuan tarif baru yang tinggi sebesar Rp 3,75 juta beberapa waktu lalu untuk menikmati wisata Komodo, mengusik ketenangan daerah tujuan wisata Komodo tersebut.   

Berbagai sektor seperti penerbangan, perhotelan, kuliner, pelayaran, unit usaha usaha kecil masyarakat hingga nelayan penangkap ikan yang membantu memenuhi kebutuhan warga sekitar akan terdampak kebijakan tersebut. (TYO)

SHARE