Joe Biden Desak OPEC Tingkatkan Produksi Minyak, Ada Apa?
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak agar negara produsen minyak yang tergabung salam OPEC meningkatkan produksinya.
IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak agar negara produsen minyak yang tergabung salam OPEC meningkatkan produksinya. Ia ingin, harga bahan bakar di AS lebih murah.
Harga minyak dunia dilaporkan stabil setelah naik selama dua hari terakhir. Kenaikan ini diproyeksikan akan menetap dalam beberapa waktu ke depan.
Hingga hari ini Kamis (12/8), Brent naik 81 sen (1,15 persen) ke level USD71,44 per barel. Angka ini diproyeksikan terus meningkat tipis selama perdagangan. Kenaikan harga ini mengikuti reli 2,3 persen pada Selasa (10/8) yang sempat turun tipis di level terendahnya USD69,07 per barel.
Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 96 sen (1,41 persen) menjadi USD69,25 per barel, setelah sempat melonjak 2,7 persen pada Selasa (10/8).
Kontrak berjangka di New York AS dilaporkan merosot setelah sehari sebelumnya Rabu (11/8) harga Dolar yang lemah membantu mereka menutup kerugian. Alhasil harga ditutup 1,4 persen lebih tinggi, dilansir Bloomberg, Kamis (12/8/2021).
Pasar diketahui masih mencerna langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang meminta organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi (OPEC) untuk memulihkan pasokan lebih cepat agar harga bensin di AS terjangkau.
Diketahui Joe Biden menolak meminta produsen lokal mereka untuk meningkatkan produksi minyak mentah. Biden bersikeras untuk memakai pasokan OPEC dalam jangka panjang.
OPEC sempat mengeluarkan pembatasan pasokan produksi yang kemudian membuat harga minyak melonjak. Seperti, minyak mentah Brent yang naik sekitar 35 persen tahun ini.
Belakangan ini sejumlah negara OPEC menyetujui permintaan AS. Pada Juli 2021, aliansi negara-negara di organisasi tersebut sepakat untuk menaikkan sekitar 400.000 barel per hari setiap bulan mulai Agustus hingga menutupi produksi yang terhenti selama pandemi.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada Rabu (11/8) menyatakan pasokan OPEC 'masih tidak cukup'.
Seperti diketahui, langkanya pasokan membuat harga bensin di AS sedang memasuki fase lonjakan tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menekan para pengemudi kendaraan untuk kembali ke jalan justru ketika pembatasan pandemi mereda di Negeri Paman Sam.
Biro Administrasi dan Informasi Energi (EIA) melaporkan stok bahan bakar kendaraan bermotor di AS menyusut keempat kalinya pada minggu lalu. Ini terendah sejak November 2020.
Di sisi lain, pertumbuhan pekerjaan dan peningkatan mobilitas di AS telah mendorong konsumsi bensin sepanjang 2021. (RAMA)