ECONOMICS

Jokowi Akui Sedih Pengadaan Barang Pemerintah Masih Impor

Raka Dwi Novianto 25/03/2022 09:31 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih melihat sikap para pemerintah pusat dan daerah serta BUMN yang masih melakukan impor pengadaan barang dan jasa.

Jokowi Akui Sedih Pengadaan Barang Pemerintah Masih Impor. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih melihat sikap para pemerintah pusat dan daerah serta BUMN yang masih melakukan impor pengadaan barang dan jasa. Padahal katanya, anggaran modal yang diberikan cukup besar.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Menteri dan lembaga serta kepada kepala daerah tentang aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, pada hari ini Jumat 25 Maret 2022.

"Cek yang terjadi, sedih saya, belinya barang-barang impor semuanya padahal kita memiliki pengadaan barang dan jasa anggaran modal pusat itu Rp526 triliun, daerah pak gub, pak bupati, pak wali Rp535 triliun lebih gede daerah. Sekali lagi saya ulang pusat Rp526 triliun, daerah Rp535 triliun, BUMN jangan lupa saya detilkan lagi Rp420 triliun ini duit gede banget besar sekali," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa jika anggaran tersebut digunakan untuk membeli barang dalam negeri maka akan mentriger pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Gausah cari kemana-mana tidak usah cari investor kita diem saja tapi kita konsisten membeli barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik kita, industri-industri kita, UMKM kita kok gak kita lakukan, bodoh sekali kita kok gak melakukan ini," tegasnya.

"Malah beli barang-barang impor mau kita terus-teruskan gak, gabisa. Kalau kita beli impor bayangkan semuanya kita memberi pekerjaan kepada negara lain, duit kita berarti capital out flow keluar. Pekerjaan ada disana bukan disini coba kita belokan semuanya disini," imbuhnya.

Dengan membeli barang-barang dalam negeri, kata Jokowi, bisa membuka lebih dari 2 juta lapangan pekerjaan. "Kalau ini tidak dilakukan bodoh banget kita ini," katanya.

Jokowi pun sempat marah karena ucapannya disauti dengan tepuk tangan. Karena menurutnya para menteri dan lembaga serta kepala daerah belum mencapai target dalam pembelian produk-produk dalam negeri.

"Jangan tepuk tangan karena kita belum melakukan, kalau nanti melakukan dan itu Rp 400 triliun lebih betul-betul semuanya mengerjakan silakan kita semuanya tepuk tangan. Kita hanya minta 40% dulu udah targetnya gak banyak-banyak sampai nanti Mei," tegas Jokowi. (TYO)

SHARE