Jokowi Bakal Larang Ekspor Timah-Bauksit, Seberapa ‘Seksi’ Komoditas Ini?
Sebagai salah satu komoditas andalan RI, kebijakan menyetop ekspor kedua hasil tambang ini perlu dikaji ulang.
IDXChannel - Setelah nikel, pemerintah Indonesia dikabarkan berencana melakukan pelarangan ekspor bijih timah dan bauksit. Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022, Rabu (7/9/2022).
"Tahun ini, stop (ekspor) timah. Tahun depan bauksit, ke depannya lagi, tembaga," kata Jokowi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah akan melarang ekspor bauksit dan timah pada tahun ini sebagai upaya untuk bisa membangun hilirisasi mineral.
Bahlil mengatakan, larangan tersebut merupakan interpretasi arahan Presiden Jokowi untuk membangun hilirisasi dan membangun industri berbasis energi baru terbarukan dan ramah lingkungan.
"Kami dari Kementerian Investasi menterjemahkan dengan transformasi ekonomi lewat hilirisasi dengan pendekatan pengelolaan sumber daya alam. Nikel, kita setop. Bauksit sebentar lagi kita akan setop. Di 2022 bauksit akan kita setop dan di 2022 akhir kita juga akan setop ekspor timah," katanya dilansir, Kamis (19/5/2022).
Rencana itu merupakan kelanjutan dari kebijakan serupa, terutama terkait penyetopan ekspor nikel tiga tahun lalu. Kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengembangkan hilirisasi komoditas nikel sehingga memiliki nilai tambah.
Merespons hal itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah meminta saran dari sejumlah para pemangku kepentingan, baik dari ahli pertambangan hingga pelaku usaha yang bergerak di bidang komoditas mineral timah sebelum kebijakan larangan tersebut ditindaklanjuti.
Timah dan Bauksit, Seberapa Seksi?
Dua komoditas tambang, timah dan bauksit memiliki daya tariknya masing-masing di pasar dunia. Nyatanya, dua komoditas ini merupakan bahan baku penting bagi industri lain. Misalnya, sebagai bahan baku sebagai lapisan pada produk baja.
Timah juga mampu membentuk baja menjadi logam yang lebih ringan dan mudah disesuaikan untuk keperluan industri. Timah bisa menjadi produk pelapis baja untuk beberapa jenis produk lain seperti perlengkapan memasak, kendaraan, sepeda gunung, produk rumah tangga dan beberapa produk lain.
Perusahaan timah milik pemerintah RI, PT Timah Tbk (TINS) menjadi eksportir logam timah nomor 2 di dunia.
Berdasarkan catatan PT Timah Tbk, perusahaan pelat merah ini juga merupakan produsen logam timah terbesar nomor 2 di dunia pada 2021.
Sebanyak 390,9 ribu ton total konsumsi logam timah global tercatat di tahun 2021, menurut data CRU Tin Monitoring, Februari 2022. (Lihat tabel di bawah ini.)
Aplikasi Penggunaan Logam Timah Global
Sumber: Materi public expose (pubex) PT Timah Tbk
Pangsa pasar utama timah Indonesia sebanyak 94 persen di ekspor dan 6 persen untuk konsumsi nasional.
Asia merupakan tujuan pasar utama mencapai 45 persen, sementara Eropa sebesar 36 persen. Amerika Serikat (AS) juga menjadi salah satu pasar timah RI dengan pangsa mencapai 13 persen.
Adapun cadangan mineral timah RI hingga tahun 2021 mencapai 300 ribu ton stannum (SN). Angka ini meningkat 17,68 ribu ton SN dibanding tahun sebelumnya sebesar 282,3 ribu ton SN.
Dalam beberapa waktu terakhir harga timah dunia masih terpuruk di tengah kondisi ekonomi global yang masih mengalami kontraksi. Di pasar logam dunia, London Metal Exchange (LME), pada Kamis (15/9/2022) harga logam ini menyentuh angka USD20,810 per ton pada sesi penutupan, anjlok dari hari sebelumnya sebesar USD21,117 per ton.
Sementara bauksit, merupakan bahan utama pembuat alumunium. Bijih bauksit mengandung tiga mineral utama boehmite, gibsit, dan diaspora.
Untuk memproduksi alumunium, bauksit harus melalui proses yang dinamakan Proses Bayer untuk menghilangkan tiga komponen yang tidak dibutuhkan dalam pembuatan aluminium. Tiga komponen itu adalah ferioksida, silikon dioksida, dan titanium dioksida.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi salah satu produsen terbesar bauksit dan produk turunannya di Indonesia. Segmen operasi bauksit dan alumina ANTM terdiri dari produk bijih bauksit dan alumina (Chemical Grade Alumina) melalui entitas anak perusahaan PT Indonesia Chemical Alumina (ICA).
Adapun CGA merupakan bahan baku untuk beragam aplikasi industri manufaktur diantaranya refractory, bahan kimia dan keramik.
Berbanding terbalik dengan timah, harga alumunium di pasar dunia tercatat melesat USD2312 per ton pada sesi penutupan 15 September 2022. Angka ini melesat 1,83 persen dari sesi sebelumnya, mengutip Investing.com.
Sementara menurut data Comtrade UN, di tahun nilai ekspor aluminium 2020 $555,4 juta 2021 $628 juta. Adapun versi Badan Pusat Statistik, nilai ekspor alumunium Indonesia mencapai USD67,74 juta. (Lihat tabel di bawah ini.)
Sebagai salah satu komoditas andalan RI, kebijakan menyetop ekspor kedua hasil tambang ini perlu dikaji ulang. Di tengah perlambatan ekonomi global dan terhambatnya pasokan sejumlah di pasar global, kebijakan menutup kran ekspor bisa memberikan dampak negatif yang lebih luas. (ADF)