ECONOMICS

Jokowi Curhat Sulitnya Bujuk Putin dan Zelenskyy Akhiri Perang

Raka Dwi Novianto 07/09/2022 11:29 WIB

Usai berdiskusi dengan Putin dan Zelenskyy, Jokowi menyimpulkan bahwa perang antara keduanya akan berlangsung cukup lama.

Jokowi Curhat Sulitnya Bujuk Putin dan Zelenskyy Akhiri Perang. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya kisah menarik dalam misi perdamaian ke Rusia dan Ukraina beberapa waktu lalu. Kepala Negara mengakui sulitnya membujuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengakhiri perang.

Dalam lawatannya ke Rusia dan Ukraina, pertama-tama Jokowi menyampaikan keinginannya duduk berdekatan dengan kedua presiden tersebut. Dirinya tidak mau duduk berjauhan.

Jika dia harus duduk berjauhan dengan Putin atau Zelenskyy, maka dirinya memilih untuk tidak bertemu dengan kedua kepala negara itu.

"Saya bicara dengan Zelenskyy 1,5 jam dengan presiden Putin 2,5 jam tapi dengan kursi dekat. Tidak diterima, tidak dengan jarak yang 5 meter, kalau saya diterima dengan jarak yang 5 meter saat itu saya tinggal pulang, diterima kayak gitu ada yang mau, kalau saya ndak mau," kata Jokowi dalam sambutannya pada acara Sarasehan 100 Ekonom secara daring, Rabu (7/9/2022).

Usai berdiskusi dengan kedua kepala negara itu, Jokowi pun menyimpulkan bahwa dampak perang antara keduanya akan berlangsung cukup lama 

"Jangan berharap perang itu besok atau bulan depan selesai, sangat tidak mudah, kita mendorong agar terjadi saja dialog saja, menyiapkan ruang dialog saja sangat-sangat sulit sekali. Sehingga saya belokkan ya udahlah ngomongnya gak ketemu-ketemu udah saya ngomong masalah krisis pangan saja, akhirnya agak ketemu," kata Jokowi.

Kepada Putin, Jokowi menyampaikan bahwa 77 ton gandum harus keluar dari Ukraina untuk diberikan kepada negara-negara lain. Jokowi mengatakan bahwa Putin pun menjamin keamanan untuk ekspor gandum tersebut. 

"Saya sampaikan ke Presiden Putin, Presiden Putin waktu saya sampaikan, oh Saya jamin gak ada masalah. Saya sampaikan ke Presiden Putin boleh ini saya sampaikan ke media statement, oh silakan, saya sampaikan dan setelah itu mungkin 2 atau 3 minggu sudah ada satu kapal yang keluar dari Odessa ke Istanbul," ungkap Jokowi.

Karena berlangsungnya perang akan lama, Jokowi mengingatkan dampaknya akan dirasakan berbagai sektor. Tidak hanya kenaikan harga pangan tetapi kenaikan harga energi.

"Perang masih lama dan dampaknya menghitungnya juga sangat sulit, ini mau imbasnya ke mana, ke mana lagi, pangan iya sudah terjadi kenaikan harga pangan di seluruh negara, energi iya naik sampai 5x gas sampai dan minyak sampai 2x, terus nanti akan berimbas ke mana lagi?”

“Apakah akan ke keuangan? Iya juga akan lari ke sana juga, tapi sejauh mana mempengaruhi growth? Mempengaruhi inflasi? Negara mana yang kena? Ini yang kita harus hati-hati betul, tidak bisa lagi sekali lagi kita berbicara hanya makronya saja, mikronya juga dan lebih penting lagi detail satu per satu harus dikupas," katanya.

Dengan kondisi tersebut, Jokowi kembali mengajak semua pihak untuk mengubah mindset bahwa ekonomi dan geopolitik dunia sudah berubah.

(FRI)

SHARE