ECONOMICS

Jokowi dan PM Vietnam Tetapkan Target Perdagangan di atas USD15 Miliar pada 2028

Raka Dwi Novianto 13/01/2024 08:11 WIB

Jokowi dan Pham Minh Chinh sepakat meningkatkan target baru perdagangan bilateral kedua negara setelah target sebesar USD10 miliar tercapai.

Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh. (Setkab)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh. Pertemuan itu digelar di Government Office, Hanoi, Vietnam, Jumat (12/1/2024).

Dalam pertemuan itu kedua pemimpin sepakat meningkatkan target baru perdagangan bilateral kedua negara setelah target sebesar USD10 miliar yang seharusnya dicapai 2023 telah berhasil dicapai pada 2022. 

"Saya yakin Yang Mulia sepakat untuk menetapkan target perdagangan di atas USD15 miliar untuk 2028 di mana perluasan akses pasar dan pengurangan hambatan perdagangan menjadi kunci," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi kemitraan strategis kedua negara yang telah menghasilkan berbagai kerja sama konkret, antara lain nota kesepahaman kerja sama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang ditandatangani hari ini. 

"Ini sejalan dengan penguatan kemitraan bilateral yang memanfaatkan bonus demografi, digitalisasi, dan industri berteknologi tinggi untuk mencapai kemakmuran bersama," kata Jokowi.

Kerja sama lainnya yang dibahas kedua pemimpin negara adalah dalam bidang investasi. Presiden Jokowi pun mengapresiasi peningkatan investasi perusahaan Indonesia di Vietnam dan berharap PM Pham Minh Chinh terus mendorong terjadinya iklim investasi yang baik.

"Mohon dukungan Yang Mulia untuk terus mendorong iklim investasi yang mengutamakan aspek pelindungan investor sesuai kesepakatan kedua negara dan ASEAN Comprehensive Investment Agreement," kata Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi turut meminta dukungan PM Pham Minh Chinh agar impor beras dari Vietnam berjalan lancar. Tidak hanya itu, Jokowi juga ingin agar kerja sama pertanian semakin diperkuat melalui penelitian pengendalian mutu dan smart farming, mendorong implementasi MoU kerja sama perikanan, serta memberantas IUU Fishing bersama.

Sedangkan, terkait kerja sama di bidang energi terbarukan, Presiden Jokowi menyambut baik komitmen investasi VinFast senilai USD1,2 miliar untuk pembangunan ekosistem mobil listrik dan baterai Indonesia.

Jokowi berharap komitmen tersebut dapat mendorong kolaborasi antara negara di Asia Tenggara untuk mencapai kemandirian industri energi terbarukan

"Terakhir, terima kasih atas dukungan Vietnam terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu. ASEAN masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan krisis Myanmar. Untuk itu, Indonesia akan terus mendukung keketuaan Laos tahun ini," kata Jokowi.

(NIY)

SHARE