ECONOMICS

Jokowi Dorong Proyek Gas Abadi Blok Masela Segera Dimulai

Rizky Fauzan 02/09/2022 15:44 WIB

Presiden Jokowi mendorong proyek LNG abadi Blok Masela bisa segera dimulai.

Jokowi Dorong Proyek Gas Abadi Blok Masela Segera Dimulai (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan proyek Liquefied Natural Gas (LNG) Lapangan Abadi Blok Masela di Maluku bisa segera dimulai. Caranya dengan mendorong hadirnya mitra baru bagi Inpex Corporation selaku operator.

"Blok Masela terus kita dorong. Yang semua dulu sebetulnya sudah akan jalan Inpex, kemudian Shell, tapi karena saat itu harganya rendah sehingga ada satu yang mundur, jadi pengerjaannya juga ikut mundur," ujar Jokowi secara daring melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (2/9/2022).

Sebagaimana diketahui, Shell Upstream Overseas Services Limited yang merupakan anak usaha Royal Dutch Shell, mengundurkan diri sebagai operator dari proyek tersebut, namun masih kesulitan menjadi investor pengganti.

Mantan Wali Kota Solo itu menuturkan, pemerintah mendorong hadirnya mitra baru bagi Inpex Corporation, agar proyek Blok Masela bisa segera dimulai.

"Yang mendapat keuntungan besar jika Blok Masela jalan adalah Kepulauan Tanimbar di Saumlaki. Dan itu akan baik untuk perputaran uang di daerah, untuk PDRB di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Provinsi Maluku. Jadi, memang akan terus kita dorong agar segera dimulai," kata Jokowi.

Proyek Blok Masela hingga kini masih juga tidak mengalami kemajuan. Padahal cadangan gas di Blok Masela sudah ditemukan lebih dari 20 tahun lalu. Rencana pengembangannya (Plan of Development/POD) juga sudah diberikan sejak 2019, padahal proyek Masela merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Usut punya usut, ternyata ada ganjalan cukup serius sehingga gas dari Masela tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan diproduksi.

Progres proyek Abadi LNG Blok Masela masih mandek usai mundurnya perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Belanda, Shell Upstream Overseas pada Juli 2020. Padahal proyek ini ditargetkan onstream atau mulai berproduksi pada 2027. 

Sebelum menarik diri dari proyek LNG Blok Masela, Shell menguasai 35% saham participating interest (PI). Sisanya dikuasai Inpex asal Jepang sebesar 65%. (FAY)

SHARE