ECONOMICS

Jokowi: Jangan Lupa, Potensi Sumber Daya Laut Belum Kita Apa-apakan

Raka Dwi Novianto 06/02/2023 12:18 WIB

Presiden Jokowi mengatakan, sumber daya alam (SDA) laut dapat memberikan nilai tambah yang besar untuk perekonomian Indonesia jika dilakukan hilirisasi .

Jokowi: Jangan Lupa, Potensi Sumber Daya Laut Belum Kita Apa-apakan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sumber daya alam (SDA) laut dapat memberikan nilai tambah yang besar untuk perekonomian Indonesia jika dilakukan hilirisasi.

"Dan jangan lupa yang SDA laut kita akan memberikan nilai tambah yang besar kalau kita hilirkan. Ingat bahwa 2/3 RI adalah air, laut samudra. Luas lautan kita 3,52 juta km, besar sekali. Potensinya belum kita apa-apakan," kata Jokowi dalam sambutannya pada pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2023 di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Jokowi memberikan contoh terkait rumput laut. Dirinya mengatakan, Indonesia merupakan eksportir nomor 1 rumput laut, tetapi hanya berupa bahan mentah. Hal tersebut berbeda dengan China yang menjadi importir nomor 1 rumput laut.

"Kalau China, importir nomor 1 rumput laut. Importir, dia tidak menjadi produsen rumput laut, tetapi kita lihat kita ini hanya eksportir nomor 3 karagenan, agar-agar atau komponen yang membuat bahan kekentalan, hanya nomor 3. China tadi importir rumput laut nomor 1 dan sekaligus eksportir nomor 1 karagenan. Ini yang harus kita tiru. Kita harusnya menjadi ekspor nomor 1 bahan mentah dan juga eksportir nomor 1 karagenan harusnya seperti itu. Dan nilai tambah yang ada di sini akan melompat," jelasnya.

Tidak hanya itu, Jokowi juga membicarakan terkait dengan ikan tuna, tongkol, cakalang, yang mana Indonesia menjadi eksportir nomor 1. Tetapi juga sekaligus importir nomor 1 tepung ikan. Seharusnya, kata Jokowi, Indonesia dapat memproduksi tepung ikan sendiri.

"Lucu sudah, dorong keluar, kemudian kita impor lagi dalam bentuk tepung ikan. Apa enggak bisa sih kita menghilirkan ini mengindustrialisasikan ikan kita yang menjadi tepung ikan. Sesulit apa, apa sulit banget sih. Kalau kita belum mampu gandeng partner, partner-an, jangan ragu-ragu untuk masuk ke sana," kata Jokowi.

"Kemudian China kita lihat, importir nomor 2, tuna, cakalang dan tongkol segar. Tetapi bisa menjadi eksportir nomor 4 tepung ikan," tambahnya.

Maka dari itu, Jokowi meminta agar pemerintah dan pebisnis dapat menggandeng partner untuk dapat melakukan hilirisasi hasil-hasil laut. Kemudian dapat diolah sehingga bisa diekspor.

"Gandeng partner. Dan masih banyak rumput laut, ikan tuna, cakalang, tongkol, udang, nilai tambahnya sangat berkali-kali menjadi bubuk citosan. Menjadi 27 kali nilai tambahnya. Rajungan menjadi daging rajungan 3,2 kali. Kalau semua dihilirkan di dalam negeri, melompat negara kita. PDB kita akan melompat, GDP kita akan melompat. Yang paling penting adalah memang mengintegrasikan, sudah bolak balik saya sampaikan yang minerba diintegrasikan, yang CPO diintegrasikan, yang SDA laut kita diintegrasikan semuanya. Memang yang paling sulit di situ," kata Jokowi.

Jokowi pun memerintahkan kepada OJK untuk memberikan dukungan mengenai hilirisasi SDA laut tersebut. Sebab, jika terwujud hilirisasi SDA laut maka dapat membuka lapangan kerja hingga 9,6 juta.

"Sekali lagi saya minta dukungan dari OJK mengenai ini. Bagaimana memberikan sosialisasi pentingnya hilirisasi. Karena proyeksi dampak hilirisasi dari minerba, migas dan kelautan bisa sampai angka USD715 billion. Dan lapangan kerja yang terbangun bisa sampai 9,6 juta, besar sekali. Inilah yang akan terus kita kejar," ungkapnya.

(YNA)

SHARE