ECONOMICS

Jokowi Kembali Singgung Perampingan BUMN, Begini Rencana Erick Thohir

Suparjo Ramalan 17/10/2021 06:24 WIB

Presiden Joko Widodo kembali mengutarakan keinginannya untuk menggabungkan atau mengkonsolidasikan aset sejumlah perusahaan pelat merah.

Jokowi kembali singgung perampingan BUMN, begini rencana Erick Thohir . (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengutarakan keinginannya untuk menggabungkan (merger) atau mengkonsolidasikan aset sejumlah perusahaan pelat merah dalam satu payung manajemen.

Kepala negara menyebut, keinginan itu sudah disampaikan sejak 7 tahun silam. Dimana, sejak keinginan awal itu disampaikan tercatat ada 108 perseroan. Namun, sejak 2019 lalu ketika Erick Thohir dipercaya memimpin Kementerian BUMN, penorganisasian perusahaan perlahan direalisasikan. 

Erick telah melakukan langkah perampingan dari 108 menjadi  41 perusahaan saja. Di sisi organisasi, pemegang saham pun memperkecil jumlah klasterisasi BUMN hingga menyisakan 12 klaster. 

"Dan tadi sudah disampaikan Pak Menteri BUMN, ada 108 sekarang sudah turun menjadi 41, ini sebuah pondasi yang sangat baik, kemudian diklasterkan," ujar Presiden, Sabtu (16/10/2021).

Tak sampai di situ, merespon keinginan Presiden, Erick pun berencana akan mengurangi jumlah anggota klaster. Targetnya, masing-masing klaster hanya  diisi 1-2 BUMN, jumlah berkurang bila dibandingkan dengan posisi saat ini. Dimana, satu klaster terdapat 3-4 perseroan. 

Pemegang saham menilai, aja core business atau bisnis inti BUMN yang serupa. Misalnya bisnis Perum Bulog sama dengan yang dilakoni PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI. Kemudian, Holding Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN III dengan Perhutani. Menurut Erick, bisnis serupa harus dikelola dalam satu manajemen. 

"Kedepan Bapak (Jokowi) kita harapkan kalau bisa di masing-masing klaster ini jumlahnya 2 atau 1 saja, misalnya Bulog dan RNI sebenarnya agak mirip Bapak. Lalu, Perkebunan, Perhutani pun sebenarnya agak mirip. Nah, tentu, LEN, Krakatau Steel dan ada Surveyor seperti ini," katanya. 

Saat ini terdapat 12 klaster BUMN. Masing-masing Wakil Menteri BUMN I dan II membawahi 6 klaster. (TIA)

SHARE