ECONOMICS

Jokowi Mau Guyur Insentif PPN Ditanggung Pemerintah untuk Sektor Properti

Iqbal Dwi Purnama 24/10/2023 13:34 WIB

Jokowi: Industri properti bakal diberikan insentif berupa potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian unit rumah.

Jokowi Mau Guyur Insentif PPN Ditanggung Pemerintah untuk Sektor Properti. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, industri properti bakal diberikan insentif berupa potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian unit rumah. Hal itu bertujuan untuk menggairahkan industri properti yang kini tengah lesu.

"Hari ini kita juga akan rapat bagaimana men-trigger ekonomi, kita akan berikan insentif. Belum kita putuskan masih rapat pada sore hari ini, kita akan memberikan insentif pada dunia properti, dunia perumahan untuk menjaga momentum ekonomi kita," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya pada acara Investor Daily Summit, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Lebih lanjut, Jokowi memaparkan, rencana pemerintah bakal memberikan insentif berupa PPN DTP untuk pembelian perumahan, dan memberikan insentif juga bagi pembelian rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Kita nanti akan putuskan, mungkin segera putuskan PPN akan ditanggung oleh Pemerintah, dan untuk perumahan yang MBR, masyarakat ekonomi di bawah, ini juga akan diberikan bantuan untuk administrasi Rp4 juta itu ditanggung oleh Pemerintah," kata Presiden.

Pemberian insentif kepada industri properti ini diharapkan mampu memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Menimbang ada banyak industri pendukung di belakangnya.

Harapannya, ketika permintaan meningkat, maka kebutuhan atau serapan tenaga kerja di industri tersebut juga ikut meningkat.

Di samping itu, Jokowi juga mengungkapkan, hingga saat ini kas negara alias APBN masih ada sekitar Rp616 triliun. Sehingga, APBN masih mampu menopang untuk pemberian insnetif kepada industri properti.

"Kita ini memang harus berhitung dan main napas panjang, kalau APBN saya cek sampai 13 Oktober kemarin, Menteri Keuangan masih pegang uang kira-kira Rp616 triliun, jadi masih ada napas panjang," kata Jokowi.

"Kalau pagi ketemu Bu Sri Mulyani (Menkeu) masih senyum, saya juga di hati saya masih tenang. Tetapi kalau sudah tidak ada senyumnya kita tanda tanya," pungkasnya.

(YNA)

SHARE