ECONOMICS

Jokowi Minta Infrastruktur Digital RI Diperkuat Jelang KTT ASEAN ke-42

Sabir Laluhu 28/04/2023 01:16 WIB

Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk memperkuat infrastruktur digital penyelenggaraan KTT ASEAN.

Jokowi Minta Infrastruktur Digital RI Diperkuat Jelang KTT ASEAN ke-42. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk memperkuat infrastruktur digital penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 dan mempromosikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengungkapkan, ada dua pesan penting Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang harus dilaksanakan oleh Kemenkominfo untuk menyokong kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pada 9–11 Mei 2023 dan KTT ASEAN plus di Jakarta pada September 2023. 

Pesan pertama disampaikan Presiden Jokowi langsung kepada Usman saat Usman mendampingi Presiden Jokowi meninjau Labuan Bajo pada Maret lalu.

"Presiden berpesan kepada saya, terutama untuk KTT ASEAN yang di Labuan Bajo, bukan cuman KTT-nya yang disampaikan kepada masyarakat tetapi juga bagaimana mempromosikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata. Nah, itu diwujudkan oleh kami di Kementerian Kominfo ini melalui iklan layanan masyarakat (ILM) yang menampilkan keindahan Labuan Bajo yang ujungnya adalah kesiapan Labuan Bajo menjadi tempat pelaksanaan KTT ASEAN ke-42 tanggal 9–11 Mei," ujar Usman  Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Kedua, Presiden berpesan agar infrastruktur digital harus prima selama pelaksanaan KTT ASEAN. Hingga kini kata Usman, di Labuan Bajo sudah 94,51% telah tercover internet.  Bahkan, di tempat-tempat konferensi dan venue-venue utama akan menggunakan jaringan telekomunikasi dengan sinyal 5G. Oleh karena itu tutur dia, Kemenkominfo terus melakukan perbaikan infrastruktur digital dan mempertahankan keandalannya. 

"Jadi, dua itulah pesan Presiden. Sudah kita laksanakan. Untuk infrastruktur digital, pada saatnya kan nanti kita harus mengontrol dan melakukan mitigasi. Untuk mitigasi-mitigasi itu sudah dicek oleh Menteri Kominfo kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, misalnya jalurnya seperti apa, melakukan rehearsal juga untuk menguji keandalan," tegasnya.

Usman mencontohkan, kalau ada satu jalur telekomunikasi mengalami gangguan kemudian diantisipasi dengan menggunakan jalur lain misalnya yang lebih jauh dari area penyelenggaraan KTT. Jika jalur lain tersebut akan dipakai, maka dipastikan dulu dan dilakukan rehearsal bagaimana kecepatan unggah dan unduhnya.

"Jadi, itu sudah kita lakukan mitigasi-mitigasi, bahkan kita juga sudah lakukan pengetesan-pengetesan website KTT ASEAN, karena banyak aja ada upaya untuk menembus. Nah, itu sudah kita antisipasi. Setiap hari kita lakukan mitigasi dan antisipasi, kami kan juga harus latihan-latihan terus," beber Usman.

Khusus untuk ILM, Usman berujar, Kemenkominfo telah menyebarkan berbagai ILM ke berbagai televisi baik dalam negeri maupun luar negeri yang dalam hal ini negara-negara anggota ASEAN. 
Di media nasional, iklan-iklan tersebut sudah ditayangkan. Sedangkan untuk di televisi-televisi negara-negara anggota ASEAN ILM tersebut akan tayang kurun 1–8 Mei 2023.

"Karena, itu pesan Presiden bahwa itu harus ditayangkan televisi-televisi negara-negara anggota ASEAN. Nah, kalau yang di media televisi nasional sudah tayang dan di media sosial juga sudah tayang, sudah kita viralkan juga ke mana-mana. Jadi, sudah kita laksanakan," paparnya.

Usman menambahkan, berbagai upaya dan bentuk komunikasi publik yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan didukung oleh para pemangku kepentingan terkait (stakeholders) termasuk seperti yang disebutkan di atas tentu juga dimaksudkan agar bisa memunculkan partisipasi dari masyarakat. Menurut Usman, ada banyak bentuk partisipasi yang bisa dilakukan masyarakat, mulai dari sivitas akademika perguruan tinggi hingga para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Misalnya dari kalangan kampus bisa menganalisis peran ASEAN, relevansi ASEAN, sentralisasi ASEAN. Mungkin juga bisa yang lain. UMKM misalnya bisa berpartisipasi menyediakan atau menjual souvenir-nya buat para peserta dan delegasi KTT dan buat media massa karena biasanya kan media juga nanti kita berikan souvenir-souvenir yang bisa menjadi kenangan," ungkap Usman.

(SLF)

SHARE