ECONOMICS

Jokowi Minta Sektor Properti Terus Berikan Multiplier Effect Tinggi bagi Perekonomian

Dhera Arizona 09/08/2023 23:45 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para pengembang perumahan, termasuk REI untuk terus memberikan multiplier effect yang tinggi bagi perekonomian.

Jokowi Minta Sektor Properti Terus Berikan Multiplier Effect Tinggi bagi Perekonomian. (Foto Dok KemenPUPR)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para pengembang perumahan, termasuk REI untuk terus memberikan efek berganda (multiplier effect) yang tinggi bagi perekonomian. Salah satunya dengan meningkatkan penyediaan hunian layak dan terjangkau, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui Program Sejuta Rumah (PSR).

"Pada kesempatan yang baik ini, saya meminta REI untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah membantu rakyat kecil untuk memiliki hunian layak yang sehat," katanya dalam Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) XVII di Jakarta, Rabu (9/8/2023). 

"Kemudian, perhatikan juga dampak sosial dan lingkungannya, jangan sampai setelah ada pembangunan sebuah kawasan perumahan banyak kampung di dekatnya air sumurnya kering, kampungnya jadi banjir, juga tolong diperhatikan sampahnya," kata Jokowi. 

Menurut Jokowi, tantangan besar masih dihadapi pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan rumah di Indonesia. Angka backlog kepemilikan rumah berkisar 12,7 juta unit, di mana pertumbuhan KK baru mencapai 700 ribu-800 ribu per tahun (Data Susenas, 2021). 

Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah telah menyediakan berbagai regulasi dan fasilitas untuk masyarakat dapat mengikuti program memiliki rumah yang layak, aman, dan terjangkau, salahsatunya melalui kemudahan perizinan bagi pengembang dan dukungan penyediaan infrastruktur dasar. 

Selain itu, melanjutkan skema FLPP yang tahun ini diprogramkan untuk 220 ribu unit dengan besaran anggaran Rp25 triliun.

"Sekarang ini negara tanpa competitiveness dan daya saing yang baik jangan harap bisa survive. Karena persaingan antar negara saat ini sangat ketat sekali, baik memperebutkan kue ekonomi, kue investasi. Semua bersaing dan saling memperbaiki diri, kecepatan perizinan, kecepatan pelayanan, kecepatan pembebasan lahan. Karena kalau tergantung APBN gak akan bisa tumbuh, investasi menjadi kunci," kata Jokowi.

Presiden Jokowi bersyukur karena pada masa Pandemi Covid-19 yang lalu, sektor perumahan dan properti merupakan salah satu sektor yang masih tumbuh positif. Dengan kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 16% dan menyerap tenaga kerja sebesar 13,8 juta orang per tahun.

"Sektor perumahan dan properti memiliki multiplier effect yang dapat menggerakkan 185 subsektor industri lainnya, seperti material bahan bangunan, furnitur, perdagangan ritel sampai pembiayaan," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap melalui Munas REI ini dapat menjadi momentum bagi seluruh anggota REI untuk semakin berkembang, solid dan kuat guna menyongsong industri properti yang semakin dinamis dan penuh tantangan ke depan. 

"Seperti yang disampaikan Presiden tadi, mumpung (bertepatan) kinerja ekonomi Indonesia sedang baik. Kalau kita pertumbuhan ekonomi bagus, pasti masyarakat butuh hunian, di situ nanti kita tunjang dengan program subsidi," kata Basuki. 

Kementerian PUPR juga mendorong peran aktif masyarakat dalam proses pembangunan rumah melalui skema padat karya serta mendorong  perbankan dalam menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Program Sejuta Rumah pada periode 2015-2022 cukup memuaskan, yaitu mencapai 7,98 juta unit, sedangkan capaian tahun 2023 hingga bulan Juli sebanyak 480.438 unit.

Turut hadir, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Menteri Perdagangan 2016-2019 Enggartiasto Lukita, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida.

(YNA)

SHARE