ECONOMICS

Jokowi Pakai Baju Adat Badui Bikin UMKM Ketiban Rezeki, Ini Lima Faktanya

Shelma Rachmahyanti 23/08/2021 09:27 WIB

Pelaku UMKM di kawasan pemukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten kebanjiran pesanan setelah Presiden Jokowi menggunakannya.

Jokowi Pakai Baju Adat Badui Bikin UMKM Ketiban Rezeki (Ilustrasi)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikenal selama menjabat kerap menggunakan pakaian adat daerah tertentu saat pidato kenegaraan. Pakaian adat yang dikenakan Jokowi tidak jarang menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat karena keunikannya.

Adapun saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2021 dan sidang bersama DPR RI serta DPD RI, Jokowi memilih menggunakan pakaian adat Suku Badui.

"Busana yang saya pakai ini adalah pakaian adat Suku Badui, saya suka karena desainnya sederhana, simpel dan nyaman dipakai, saya juga ucapkan terima kasih kepada Pak Jaro Saija tetua adat masyarakat Badui yang telah menyiapkan baju adat ini, terima kasih," ujar Jokowi saat pidato kenegaraan.

Berikut fakta-fakta Jokowi pakai baju adat Badui yang berhasil dirangkum.

1. Suka karena Desain yang Sederhana

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada sidang tahunan MPR kali ini mengenakan baju adat Suku Badui. Di mana, Jokowi mengenakan semacam ikat kepala dengan pakaian berwana serba hitam dan tas selempang berwarna coklat.

Jokowi pun menyukai pakaian adat tersebut karena desainnya yang sederhana.

“Baju adat yang saya pakai ini adalah pakaian adat suku Badui. Saya suka karena desainnya yang sederhana, simple, dan nyaman dipakai,” katanya di Gedung MPR/DPR/DPD.

2. Pakaian Disiapkan Langsung oleh Tetua Adat Masyarakat Badui

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bahwa pakaian ini disiapkan langsung oleh Ketua Adat Masyarakat Badui.

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Jaro Saijah, Tetua Adat Masyarakat Badui yang telah menyiapkan baju adat ini,” pungkasnya.

3. Bentuk Penghormatan dan Penghargaan kepada Suku Badui

Suku Badui berada di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Adapun alasan memakai pakaian adat itu tidak lain sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada Suku Badui. Selain itu, menandakan bahwa Indonesia ialah bangsa yang majemuk yang memiliki kekayaan budaya.

"Presiden memilih menggunakan pakaian adat suku Badui sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pada keluhuran nilai-nilai adat dan budaya suku Badui," terang @kantorstafpresidenri.

"Ini juga sekaligus menunjukan bahwa Indonesia adalah bangsa yang majemuk yang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Kemajemukan adalah kekuatan yang mahadasyat untuk mencapai Indonesia Maju. Selain itu Presiden suka mengenakan busana ini karena desainnya yang sederhana, simpel dan nyaman dipakai," imbuhnya.

4. Ada UMKM Langsung Ketiban Rezeki

Pelaku UMKM di kawasan pemukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten kebanjiran pesanan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memakai busana adat masyarakat Badui pada Pidato Sidang Tahunan Bersama MPR/DPR dan DPD di Jakarta.

"Kami merasa kewalahan melayani pesanan dan di antaranya 30 konsumen dari Bali, " kata Kudil, seorang pelaku UMKM masyarakat Badui di lansir dari Antara, Senin (16/8/2021).

Kebanyakan permintaan pesanan produk kerajinan pakaian pangsi yang biasa digunakan sehari-hari masyarakat Badui. Permintaan terus meningkat, sehingga berdampak terhadap omzet pendapatan pelaku UMKM.

Meningkatnya permintaan tersebut setelah Presiden Jokowi menggunakan busana masyarakat adat Badui pada Sidang Kenegaraan yang dihadiri MPR, DPR dan DPD.

"Kami tidak menyangka meningkatnya permintaan pesanan itu berkah dipakai Presiden Jokowi itu, " katanya.

5. Omzet Meningkat

Menurut Kudil, pelaku UMKM masyarakat Badui, dirinya kini mendapatkan omzet sekitar Rp20 juta melalui pesanan tersebut. Padahal, saat ini sangat sepi dan paling bantar omzet pendapatan Rp3 juta per pekan.

Namun, kata dia, Presiden Jokowi memberikan rejeki terhadap pelaku UMKM masyarakat Badui dengan menggunakan pakaian busana adat Badui pada Sidang Kenegaraan, sehingga permintaan pesanan meningkat drastis bahkan permintaan dari negara tetangga.

Meningkatnya permintaan itu dipastikan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat Badui di tengah pandemi Covid-19, di mana wisatawan yang berkunjung ke permukiman Badui relatif kecil. (NDA)

SHARE