Jokowi Pastikan Harga Pangan Stabil Menjelang Idul Adha
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan harga pangan stabil menjelang Hari Raya Idul Adha.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan harga pangan stabil menjelang Hari Raya Idul Adha. Hal ini ia sampaikan setelah memonitor pasokan dan harga pangan pokok di beberapa pasar di daerah.
Didampingi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, ada 2 pasar yang dimonitor oleh Jokowi baru-baru ini. Pertama adalah Pasar Lawang Agung, Musi Rawas Utara dan Pasar Bukit Sulap, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
"(Di Pasar Luwung Agung) harganya baik. Saya lihat cabai rawit di angka Rp55.000 (per kg). Cabai hijau, cabai merah Rp50.000 (per kg). Bawang putih Rp40.000 (per kg), bawang merahnya Rp45.000 (per kg). Harga-harganya baik," kata Presiden dikutip pada Sabtu (1/6/2024).
Kepala Negara juga mengatakan hal serupa usai tinjau ke Pasar Bukit Sulap. Dia mengatakan, "(Disini) sama seperti tadi (Pasar Lawang Agung), juga sama harga bawang merah, cabai, semuanya hampir mirip mirip," ucapnya.
Menyikapi hasil visitasi Presiden Jokowi, Kepala Bapanas Arief menyatakan pemerintah terus mewujudkan kestabilan pasokan dan kewajaran harga pangan pokok strategis, utamanya dalam jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha di 17 Juni mendatang.
"Kami di Bapanas rutin melakukan analisa kondisi harga pangan secara nasional, termasuk di tingkat konsumen. Data harga-harga tersebut merupakan himpunan dari total 1.503 enumerator se-Indonesia mulai dari tingkat produsen, konsumen sampai grosir," ungkap Arief.
Lebih lanjut, mengacu pada harga pangan strategis rerata nasional di tingkat konsumen per 29 Mei, komoditas beras medium dan premium di zona 2 dan 3 disematkan status harus segera dilakukan intervensi.
Ini menimbang harga yang tercatat melebihi 5,89 persen sampai 15,54 persen dari Harga Eceran Tertinggi (HET). Sementara untuk komoditas bawang merah, minyak goreng curah, gula konsumsi, dan beras medium zona 1 dikategorikan dengan status waspada.
"Tentunya berbagai program intervensi ke pasar secara kontinyu pemerintah laksanakan. Di Juni ada Idul Adha yang biasanya akan pengaruhi harga pangan, sehingga jadi concern kita dalam memastikan pasokan dan harga yang baik dan stabil, seperti yang Bapak Presiden tadi kemukakan," tutur Arief.
Arief menyampaikan, melalui Perum Bulog, Bapans telah menugaskan pelaksanaan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) baik di tingkat konsumen dan ritel modern. Per 29 Mei, realisasi beras SPHP di tingkat konsumen telah sentuh angka 729 ribu ton dari target 1,2 juta ton.
Sementara realisasi beras SPHP ke ritel modern berada di 50 ribu ton dengan 3 besar penyaluran ke Indomaret, Indogrosir, dan Alfamart. Program intervensi lainnya dalam bentuk Gerakan Pangan Murah (GPM) juga menjadi instrumen andalan penstabilan kondisi pangan nasional.
Selama kurun Januari sampai Mei, total GPM telah dihelat 4.695 kali di 37 provinsi dan 410 kabupaten/kota. Ini akan terus diintensifkan terutama menjelang HBKN Idul Adha di pertengahan Juni nanti.
(SLF)