Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Presiden Terpilih di KTT WWF
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar di Bali International Convention Center (BICC) Senin (20/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi memperkenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih yang akan melanjutkan kepemimpinannya.
"Dan sehubungan dengan bulan Oktober, masa jabatan saya sebagai presiden akan berakhir. Dan pada kesempatan yang baik ini izinkan saya memperkenalkan presiden terpilih Indonesia Bapak Prabowo Subianto," kata Jokowi dihadapan para pemimpin dunia pada acara tersebut.
Jokowi mengatakan bahwa Prabowo saat ini menjabat sebagai menteri pertahanan pada kabinetnya. Dia meyakini bahwa Prabowo akan melanjutkan komitmen Indonesia dan berkontribusi dalam WWF.
Tercatat para pemimpin dunia yang hadir di antaranya Presiden World Water Council (WWC) Loïc Fauchon, Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dennis Francis, mantan Presiden Hungaria Janos Ader, utusan khusus Prancis Barbara Pompili, dan utusan khusus Belanda Meike van Ginneken.
Lalu Perdana Menteri (PM) Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri langka Ranil Wickremesinghe, Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere, Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof, dan Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar di Bali International Convention Center (BICC) Senin (20/5/2024).
"Selama datang di Bali suatu kehormatan bagi Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah forum air sedunia yang ke-10 untuk meneguhkan komitmen bersama dan merumuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa dari 72 persen permukaan bumi yang tertutup air hanya satu persen yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi. Bahkan, katanya, pada 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan .
"Tanpa air tidak ada makanan tidak ada perdamaian tidak ada kehidupan no water no life no growth. Oleh sebab itu air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga," kata Jokowi.
(NIA)