ECONOMICS

Jokowi Sebut Krisis Kemanusiaan di Depan Mata, 345 Juta Orang Rawan Pangan

Iqbal Dwi Purnama 01/09/2022 21:27 WIB

Presiden Jokowi mengatakan perubahan iklim dan masalah geopolitik menyebabkan krisis kemanusian hingga menyebabkan 345 juta orang kesulitan pangan.

Jokowi Sebut Krisis Kemanusiaan di Depan Mata, 345 Juta Orang Rawan Pangan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan krisis kemanusiaan tengah melanda dunia. Hal tersebut disebabkan dari tantangan perubahan iklim maupun dinamikanya geopolitik.

Dampaknya, ongkos energi semakin mahal. Alhasil, banyak negara mulai kesulitan memenuhi kebutuhan pangan.

"Tahun ini semua negara di dunia dihadapkan pada ujian yang sama, dihadapkan pada tantangan yang sama, ancaman perubahan iklim, dinamika geopolitik global yang berdampak pada krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial," ujar Jokowi pada acara Dies Natalis ke-59 Institut Pertanian Bogor yang disiarkan Youtube IPB TV, Kamis (1/9/2022).

Presiden Jokowi menambahkan berangkat dari hal tersebut bisa berdampak lebih buruk yang mengantarkan manusia pada krisis kemanusiaan ketika jutaan masyarakat di dunia kesulitan mendapatkan bahan pangan.

"Krisis kemanusiaan ada di depan mata kita, 345 juta penduduk dunia di 82 negara mengalami kerawanan pangan yang sangat serius," lanjut Presiden Jokowi.

Menurutnya kenaikan indeks harga pangan global saat ini mencapai rekor tertinggi. Hal tersebut menjadi salah satu buktinya bahwa makin banyak masyarakat yang kesulitan memperoleh bahan pangan ketika harganya melonjak naik.

"Biaya logistik di jalur laut meningkat tiga kali lipat, meningkatnya biaya produksi pupuk yang berdampak pada peningkatan biaya produksi pangan dan pertanian," ujarnya.

Melihat fenomena tersebut, menurut Jokowi perlu ada atensi khusus dari perguruan tinggi agar Indonesia tidak terjebak dalam situasi mencekam yang sudah banyak digambarkan oleh pakar maupun pengamat. "Persoalan pangan, persoalan pertanian harus menjadi fokus perhatian kita. Perguruan tinggi harus merespon tantangan ini," kata Jokowi.

Presiden Jokowi berharap perguruan tinggi mampu menciptakan inovasi melalui kreativitas untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman tersebut."Menciptakan ekosistem yang kondusif bagi tumbuhnya kreativitas dan inovasi. Ikut mendorong percepatan hilirisasi industri, mencetak lebih banyak sosok technopreneur dan sociopreneur," pungkas Jokowi.

(FRI)

SHARE