Jokowi-Xi Jinping Hasilkan Kesepakatan Saling Menguntungkan
Presiden Jokowi dan Presiden China Xi Jinping menggelar pertemuan pada Selasa. Momen langka tersebut pun menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan.
IDXChannel – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping menggelar pertemuan pada Selasa (26/7/2022). Momen langka tersebut pun menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara menyepakati peningkatan kerja sama perdagangan dan memperluas kerja sama di bidang-bidang seperti pertanian dan ketahanan pangan.
China, sebagai mitra dagang No.1 Indonesia, berkomitmen memperdalam hubungan perdagangan dan sepenuhnya mendukung kepemimpinan Indonesia dalam forum Asosiasi Asia Tenggara (ASEAN) yang digelar tahun depan.
Reuters menyebut kesepakatan itu sebagai kemenangan ekonomi dan politik bagi Jokowi. Di sisi lain, China memuji Indonesia sebagai model mitra strategis, berbeda dengan kata-kata tajamnya kepada Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir atas masalah dari Taiwan dan Ukraina hingga praktik perdagangan dan Laut China Selatan.
"(China dan Indonesia) telah bertindak secara proaktif dan dengan rasa tanggung jawab yang kuat untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional. Dengan demikian, mereka telah memberikan contoh negara-negara berkembang utama yang mencari kekuatan melalui persatuan dan kerja sama yang saling menguntungkan," menurut pernyataan bersama dikutip dari Reuters, Rabu (27/7/2022).
Adapun, Indonesia merupakan sumber penting feronikel, batu bara, tembaga, dan gas alam bagi China. Pada paruh pertama tahun 2022, impor China dari Indonesia, sebagian besar komoditas, melonjak 34,2% per tahun, terbesar setelah Rusia.
Sementara itu, China telah menyatakan komitmen untuk mengimpor tambahan satu juta ton minyak sawit mentah dari Indonesia.
Bahas KTT G20 di Bali
Jokowi bertemu Li dan Xi di Wisma Negara Diaoyutai, bagian dari kompleks vila, danau, dan taman yang luas di mana banyak pemimpin asing, termasuk mendiang Presiden AS Richard Nixon, telah diterima.
Sebagai presiden G20 tahun ini, Jokowi telah berusaha untuk memperbaiki keretakan di dalam kelompok tersebut yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Itu karena beberapa negara anggota G20 mengancam akan memboikot KTT para pemimpin tahun ini, di pulau Bali pada 15-16 November, jika Putin hadir.
Bulan lalu dia melakukan perjalanan ke Ukraina untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelenskiy dan juga ke Moskow untuk mengadakan pembicaraan dengan Putin. Jokowi mengatakan Indonesia bersedia menjadi “jembatan komunikasi” antara keduanya.
China, meski tidak mengutuk mitra strategisnya Rusia atas invasi tersebut, telah berulang kali menyerukan penghentian permusuhan dan telah menawarkan untuk membantu mempromosikan pembicaraan damai.
Jokowi pun mengundang Xi ke Indonesia untuk menghadiri KTT November, menurut pernyataan bersama mereka."Presiden Xi menyampaikan rasa terima kasihnya dan berharap KTT itu sukses sepenuhnya," katanya.
(FRI)