'Jualan' KEK Morotai ke Calon Investor, Jababeka: Bisa Jadi the Next Singapura
KEK Morotai diperkenalkan di hadapan para peserta yang hadir di Indonesia Pavillion dalam rangkaian acara WEF 2023 di Davos Swiss.
IDXChannel - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai diperkenalkan di hadapan para peserta yang hadir di Indonesia Pavillion dalam rangkaian acara WEF 2023 di Davos, Swiss.
Direktur Utama PT Jababeka Morotai, Setiawan Mardjuki menerangkan, Morotai merupakan salah satu KEK yang terletak di kawasan strategis di Timur Indonesia. Sebab, banyak aktivitas ekonomi tersedia di sana.
Apalagi, kata dia, KEK Morotai ditargetkan bisa menjadi pusat logistik Asia. Sehingga, setidaknya bisa bersaing dengan Singapura yang sudah lebih dulu didapuk menjadi salah satu pusat logistik dunia.
"Morotai sangat strategis. Bagian dari Timur Indonesia. Bisa jadi seperti Singapura di masa depan. Gerbang logistik di Timur Indonesia. Banyak kegiatan aktivitas ekonomi termasuk logistik dan ecotourism," ujarnya dalam tayangan di kanal YouTube Kementerian Investasi-BKPM, Kamis (19/1/2023).
Ia menyampaikan, KEK Morotai terbagi ke dalam dua lokasi pembangunan. Di bagian utara, untuk pengembangan perkotaan dan logistik. Sedangkan di bagian selatan, untuk pengembangan kawasan pariwisata.
Adapun wujud dukungan pemerintah terhadap KEK Morotai yakni berupa pembangunan infrastruktur seperti bandara dan pelabuhan.
Hal menarik lainnya dari KEK Morotai, kata Setiawan, juga bisa menjadi pariwisata sejarah. Hal ini mengingat Morotai pernah menjadi lokasi militer pasukan Jepang saat Perang Dunia II.
"Jadi banyak peninggalan sejarah selama waktu itu. Lokasi sejarah Perang Dunia II banyak terdapat di sana, juga ada museum dibangun di sana," papar dia.
Lebih lanjut, Morotai juga dikelilingi oleh 33 pulau-pulau kecil. Artinya, sangat potensial untuk pariwisata dan keliling antar pulau (hopping island).
"Banyak juga turis dalam maupun luar negeri memilih diving ke sana," imbuhnya.
Terkait sumber daya alamnya, jelas Setiawan, terutama sektor perikanan sangat potensial. Sebab, Morotai mempunyai potensial produksi perikanan 1.714.167 ton per tahun.
Selain itu, ada tiga komoditas unggulan di Morotai yakni kelapa, cengkeh, dan pala.
Untuk kelapa, memiliki area 12.900 Ha dan bisa memproduksi 8.642 ton. Cengkeh dengan area 3.856 Ha, produksinya bisa 109 ton, kemudian pala memiliki area 5.209 Ha dengan produksi 102 ton.
"Kelapa bido juga banyak ditemukan di sana. Pohonnya terpendek tapi buahnya besar," jelas dia.
"Morotai dijamin akan mendukung investor untuk one stop services," pungkasnya.
(YNA)